Kota Bima, Bimakini.- Pemeriksaan kesehatan anak dan warga Desa Oi Katupa Kecamatan Tambora Kabupaten Bima dilakukan oleh Tim Medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, Senin (05/09) siang. Kegiatan kemanusiaan itu merupakan kerja sama Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Bima dengan tim medis setempat.
Bagaimana kondisi terakhir mereka saat ini? Dokter RSUD Bima, Muhammad Akbar, yang dihubungi menjelaskan rata-rata anak dan warga Oi Katupa menderita diare, gatal-gatal, dan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Kondisi itu karena dipicu keadaan tepat tinggal mereka di tenda yang tidak mendukung.
Akbar memrediksi jika kondisi seperti ini masih terus berlanjut maka, apa yang mereka alami akan lebih parah. “Mereka diserang diare, gatal-gatal, dan ISPA,” katanya saat pemeriksaan terhadap warga Oi Katupa di tenda pengungsian, halaman eks kantor Pemkab Bima.
Untuk memeriksa kondisi kesehatan warga Oi Katupa, RSUD Bima mengerakkan satu unit kendaraan operasional. Satu per satu warga dipanggil naik ke kendaraan untuk diperiksa kondisi kesehatannya. Hal itu karena mereka berada di tenda pengungsian yang kondisinya tidak memenuhi aspek kesehatan. Sebagian besar dari mereka
mengalami diare, gatal, dan ISPA.
Ketua LPA Kota Bima, Lily Juhriati, SH, MH, menjelaskan kegiatan kemanusiaan ini berawal dari tiga bocah yang dibawa LPA ke Dokter, Minggu sore, karena kondisi kesehatannya terganggu. Kemudian terjalin kerjasama dalam waktu cepat yang direalisasikan Senin siang.
Juhriati mengapresiasi Tim Medis RSUD Bima yang bereaksi cepat menangani kondisi yang diahadapi warga Oi Katupa. Dia berharap pemeriksaan lanjutan dilakukan jika warga masih bertahan di tenda yang mereka dirikan.
Diakuinya, secara administratif, anak-anak dari wilayah Oi Katupa bukan garapan LPA Kota Bima. Namun, karena panggilan rasa kemanusiaan dan mereka sudah berada di Kota Bima sejak 17 hari lalu, maka kondisi anak-anak itu harus diselamatkan dari berbagai penyakit yang menyerang.
Minggu sore, pengurus LPA Kota Bima memfasilitasi penanganan anak-anak Oi Katupa. Anak yang menderita diare diantar ke rumuh keluarganya. Satu orang yang deman ada di basecam dan sebagian anak-anak menderita penyakit kulit.
Mereka adalah Nurmaulida Putri (penyakit kulit) umurnya 1,4 tahun. Kemudian Sakirah (demam) usia 10 tahun dan Salsa (diare) umur 3 tahun. (K22)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.