Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

PKH Sumbang Menurunnya Angka Kemiskinan di Kota Bima

H. Muhidin

H. Muhidin

Kota Bima, Bimakini.- Program Keluarga Harapan (PKH) yang mulai digulirkan di Kota Bima pertengahan 2013 hingga 2016 menyumbang pengurangan angka kemiskinan. Dari seluruh penerima PKH 2.227 penerima, 6,10 persen sudah tidak menerima lagi, karena dianggap mandiri atau mampu.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Bima, Drs. H. Muhiddin, MM saat talkshow di Bima TV, Kamis (13/10/2016) malam.

Muhidin optimis, jika program PKH masih berjalan, maka akan dapat menekan angka kemiskinan lebih besar lagi. Untuk mereka yang telah keluar dari pemerima, akan diupayakan menerima program lain, seperti Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Tujuannya, agar lebih mandiri lagi dan tidak kembali menerima PKH.

Untuk memaksimalkan PKH ditengah masyarakat, akan ada terobosan yang dilakukan oleh Dinsosnakertrans Kota Bima, yakni Posko Cerdas PKH. Berbagai persoalan yang muncul terkait dengan penerima manfaat PKH, dapat diselesaikan segera. “Mereka tidak perlu lagi datang ke dinas jika muncul persoalan atau ke sekretariat PKH. Posko Cerdas akan ada dimasing-masing dampingan PKH,” ujarnya.

Apalagi, kata dia, dari sebelumnya hanya ada komponen pendidikan dan kesehatan, kini ditambah lagi kesejahteraan sosial. Mereka yang lansia dan penyandang cacat, sudah dimasukkan dalam program PKH. “Mulai tahap kedua 2016, lansia dan cacat sudah masuk dalam komponen PKH,” jelasnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Koordinator PKH Kota Bima, Husni, S.Pd mengatakan keberhasilan ini karena mampu mengubah pola pikir masyarakat yang sebelumnya cenderung konsumtif ke arah produktif. Penerima PKH baik komponen pendidikan dan kesehatan, memanfaatkan bantuan sesuai peruntukkannya.

Dicontohkannya, komponen kesehatan, ibu hamil yang juga dicover, rutin mengecek kehamilan di posyandu. Demikian juga dengan anak sekolah dari keluarga tidak mampu, terlihat rajin. “Karena program ini kan bersyarat. Syaratnya bagi yang hamil memeriksa kehamilan dan anak sekolah harus rajin masuk,” terangnya. (BK.25)

Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini – Ibu Ani sebagai Keluarga Penerima Manfaat di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, lima tahun dikeluarkan dari daftar penerima PKH. Padahal,...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Sudah delapan bulan memiliki Kartu PKH, tapi hingga saat ini saldo nihil. Hal itu dikeluhkan oleh salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM)...

Ekonomi

Kota Bima, Bimakini.-  Bantuan sosial yang disalurkan oleh pemerintah benar-benar untuk membantu masyarakat. Tidak boleh ada oknum yang menyelewengkan bantuan tersebut dari penerima manfaat....

Peristiwa

Bima, Bimakini.-  Bencana banjir yang menerjang sejumlah Desa di Kabupaten Bima, disebabkan intenitas hujan yang tinggi, Jumat (2/4). Sejumlah rumah warga terdampak dan langsung...

Ekonomi

Mataram, Bimakini.- Dinas Sosial Provinsi telah melakukan pengadaan baju seragam Program Keluarga Harapan (PKH) untuk dibagikan kepada seluruh SDM Pelaksana PKH di Kabupaten/Kota Provinsi...