Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Punya Tanggungan Anak Cacat, Warga Sampungu di Keluarkan dari Penerima PKH

Rumah Ani, penerima PKH yang dikeluarkan Sri daftar.

Bima, Bimakini – Ibu Ani sebagai Keluarga Penerima Manfaat di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, lima tahun dikeluarkan dari daftar penerima PKH. Padahal, masih ada anak perempuan yang cacat mental dan cacat fisik.

Pantauan media ini, Ani memiliki tiga orang anak. Dua laki-laki dan satu perempuan. Sementara suami, berasal dari Sumba NTT dan sudah kembali ke kampung halamannya puluhan tahun lalu.

Kini, Ani tinggal dengan anak-anaknya bersama kedua orang tua yang sudah usia lanjut di rumah panggung enam tiang. Rumah yang kondisinya sangat memperhatikan itu, tidak memiliki mompa air, tidak ada kamar mandi dan tidak ada tempat pembuangan kotoran.

Bila anak perempuan dan orang tua laki-lakinya ingin mandi, langsung mandi di kamar rumah yang dijadikan dapur. Ani ambil air menggunakan ember di rumah tetangga yang masih berstatus keluarga.

Sementara bila membuang kotoran, langsung disela lantai rumah yang dibuat dari kayu. Untuk membersihkan kotoran itu, Ani gunakan sekop pasir lalu dibuang di toilet umum.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kondisi yang sangat memperhatinkan itu, terus dilakukan Ani setiap hari dan sudah berlangsung puluhan tahun. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, andalkan bertani pada musim tanam di lahan warisannya dengan biaya hutang bayar setelah hasil.

Ani pernah jadi KPM PKH, namun sejak kedua anak laki-lakinya tamat SMA pada lima tahun lalu, namanya tidak terdaftar lagi. Sementara pada kenyataannya, Ani masih punya satu anak perempuan yang cacat fisik dan cacat mental.

“Sering datang petugas PKH, saya tanya kenapa nama tidak terdaftar lagi, petugas bilang, mereka tidak tau dan itu keputusan dari kementrian. Padahal, mereka bilang orang yang cacat mental dan cacat fisik seperti anak saya, berhak dapat PKH. Saya sebagai rakyat miskin yang tidak sekolah, tidak berani berkomentar banyak. Biarkan semua terjadi begitu saja,” kata Ani dengan nada sedih dan pasrah dengan keadaan Minggu 27/8/2023. ILY

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Sudah delapan bulan memiliki Kartu PKH, tapi hingga saat ini saldo nihil. Hal itu dikeluhkan oleh salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM)...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Anggota BPD Darusalam, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Iksan H Maksud pertanyakan terkait pengumpulan kartu PKH yang disinyalir atas perintah pendamping PKH. Menurutnya,...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) ada batas kewenangan untuk keluarkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dinilai sudah tidak layak atau sudah masuk...

Ekonomi

Bima, Bimakini.-  Hingga saat ini Kabupaten Bima, sampai saat ini belum memiliki Perda tentang standar kemiskinan. Standar yang digunakan saat ini untuk menyebut miskin...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Masalah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang dinilai salahi Pedoman Umum Kementrian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) di Desa...