Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Tes Cakep itu…

dokkerinci.com

dokkerinci.com

Pemerintah Kabupaten Bima menyelenggarakan kegiatan sosialisasi seleksi Calon Kepala Sekolah (Cakep) dan Calon Pengawas (Cawas), pertengahan pekan lalu. Saat itu, Wakil Bupati Bima, H Dahlan, yang mengarahkan peserta. Seleksi Cakep sebelumnya dilakukan oleh Pemkab Bima untuk menginventarisasi kemampuan para guru yang diberi amanah tambahan untuk memimpin sekolah. Tujuannya jelas positif, karena para calon akan mendapatkan gambaran soal apa saja tugas pokok dan fungsi yang menantinya. Sederhananya, agar tidak hanya menikmati prestise jabatan, tetapi melupakan misi utama amanah tugas yang diberikan. Dalam kecenderungan faktanya, sebagian Kasek  lupa diri dan melihat jabatan secara parsial. Harapan Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, agar Kasek hidup sederhana, bisa ditangkap dalam semangat seperti itu. Pada titik ini, sekali lagi, seleksi Cakep positif dan sesuai semangat aturan.

Membicarakan Cakep, dalam konteks Kabupaten Bima tidak bisa dilepaskan dari guru SMAN 2 Woha yang kini Kepala SMAN 1 Monta, Nurul Mubin. Sejak diumumkan menjadi anggota skuad Kasek, maka muncul sorotan tajam karena diidentifikasi tidak lulus tes Cakep yang diikutinya. Para legislator pun bersuara dan meminta klarifikasi eksekutif, mengapa bisa terjadi seperti itu. Mengapa ada yang bisa ‘solo run’ di tengah tumpukan Cakep terparkir yang teruji dalam seleksi. Gumaman dan suasana kebatinan elemen pendidikan dan masyarakat pun demikian. Apalagi, sebelumnya ada ‘provokasi’ yang disampaikan Nurul dan aroma politis di sekitar lingkaran kekuasaan yang menguap ke permukaan. Adakah tekanan di sekitar lingkaran kekuasaan jauh lebih kuat dan menutup pesan aturan? Ah, hanya yang memberi amanah yang mengetahuinya.

Tentu saja, soal Nurul ini menjadi titik buram dalam kerangka membicarakan seleksi ini. Memang harus ada yang berani kritis bersuara soal ini, karena akan menjadi preseden buruk bagi bidang pendidikan daerah. Mereka yang belum mengikuti atau tidak lulus seleksi Cakep seharusnya ‘masuk kotak’, belajar dan belajar lagi. Lalu mereka yang layak  diberi kesempatan menjabat. Lepas dari kedekatannya dengan siapapun! Jadi, membicarakan tes Cakep tanpa menuntaskan masalah Nurul, hanya seperti melempar gagasan ke udara yang tidak utuh. Hal ini penting  agar tidak menjadi referensi bagi yang lain mengambil contoh tidak positif.

Kita mengharapkan barisan para guru yang mengikuti seleksi nanti mampu menghasilkan yang terbaik untuk memberi polesan indah pada kanvas pendidikan daerah. Selain itu, stok yang masih ada dituntaskan dulu dan diberi kesempatan untuk mengekspresikan kemampuannya. Menghindari intervensi politik dalam penempatan Kasek adalah jauh lebih penting lagi bagi pembangunan dunia pendidikan daerah ini. (*)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Politik

Kota Bima, Bimakini.- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bima sudah menetapkan calon anggota DPRD Kota Bima terpilih, Kamis 2 Mei 2024. Penetapan dilakukan dalam...

Politik

Kota Bima, Bimakini.- Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golongan Karya (Golkar) ditetapkan oleh KPU Kota Bima, Kamis 2 Mei 2024 masing-masing meraih lima...

Politik

Kota Bima, Bimakini.- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bima, Kamis sore  2 Mei 2024 menetapkan perolehan suara pada Pemilu Legislatif untuk DPRD Kota Bima....

Politik

Mataram, Bimakini.- Beredarnya photo PJ Walikota Bima H Muhammad Rum dengan Ketua Demokrat Kota Bima, Ryan Permana Putra tidak membuat H Arahman Abidin risau....

Politik

Kota Bima, Bimakini.- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bima menyosialisasikan Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima. Apalagi tahapan...