Bima, Bimakini.- Puluhan warga Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, Senin (31/10/2016), mendatangi kantor DPRD Kabupaten Bima. Mereka menyampaikan keluhan soal kualitas bibit jagung bantuan pemerintah. Bibit itu mereka nilai tidak berkualitas.
Mereka diterima anggota DPRD Kabupaten Bima, M Aminurlah SE, M Yasin, yang juga Ketua Tani Muda Indonesia Cabang Bima, dan Nurdin Amin, SH.
Saat itu, pewakilan petani Soromandi, Yaser Arafat, menyampaikan kedatangan mereka untuk memertanyakan kualitas bibit jagung bantuan pemerintah yang dibagikan beberapa waktu lalu. Masalahnya, ada perbedaan jenis bibit dibagikan, ada dua jenis, biji 12 dan biji 20. Untuk yang biji 20 sangat diragukan kualitasnya, bibit biji 20 bungkus kecil ini dalam kemasan banyak yang tidak sama.
Di antaranya tidak ada hologram, tidak ada tulisan jaminan dan tatacara pemakaian. Kalau dilihat kasatmata sangat jauh kualitas biji bibitnya. Diakuinya, pernah dicoba ditanam pada areal kecil dan daya tumbuhnya sangat rendah. “Ini menunjukan bahwa jaminan kualitas benih ini diragukan, saya lihat di Goggle bibit ini kedaluwarsa. Ada dua jenis bibit yang bermasalah saat ini,” ungkapnya.
Untuk itu warga mendatangi DPRD dan meminta masalah ini segera diusut. Menurut Yaser, jangan sampai disayangkan bibit yang dibagikan, padahal untuk pemeliharaan membutuhkan biaya besar. “Masalah lainnya, ada perbedaan pembagian bibit, ada yang medapatkan lebih pada setiap kelompok ada yang sedikit mendapatkannya,” bebernya.
Anggota DPRD Kabupaten Bima, M Aminurlah, SE, menjanjikan segera mengusut masalah ini dan segera memanggil jajaran Dinas Pertanian untuk memertanyakannya. Hal itu karena masalah bibit ini sudah sering terjadi, sebelumnya bibit bawang dan bibit kedelai. “Kita segera panggil pejabat Dinas Pertanian, ini masalah yang sering dan kerap dikeluhkan petani,” ujar Ketua DPD PAN Kabupaten Bima ini.
Dia memertanyakan ada apa pengadaan bibit jagung ini sampai seperti ini. Dia meminta satu bukti bibit jagung yang dipersoalkan warga sebagi bukti di depan pejabat Dinas Pertanian.
Usai audiensi, warga kemudian bubar. Saat itu, Aminurlah langsung memerintahkan jajaran staf Setwan segera memanggil pejabat Dinas Pertanian untuk dimintai klarifikasi. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.