Bima, Bimakini.- Kantor Desa Naru Barat Kecamatan Sape Kabupaten Bima, Senin (30/01/2017) malam sekitar pukul 19.45 WITA, jebol dan hancur setelah dilabrak sejumlah batu ukuran besar. Insiden dipicu longsor di belakang kantor yang berada di lereng gunung Kabuju atau persimpangan Dea itu.
Akibatnya, ruangan Sekretaris Desa dan WC hancur. Pagar belakang sepanjang 12 meter dan ada lubang pada sejumlah titik. Tidak ada aparat di kantor saat itu. Ruangan kantor saat itu sedang disiapkan untuk Musbangdes.
Warga setempat, Arif Budiman, menceritakan, malam itu rencananya digelar Musrenbangdes Naru Barat, karena insiden itu gagal dilaksanakan. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Kata Arif, kejadian itu saat masyarakat sedang melaksanakan shalat Isya. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan terjadi longsor dari arah pegunungan. Batu-batu besar di lereng gunung Kabuju yang berada di belakang kantor desa meluncur deras. Menerobos bangunan kantor desa.
Akibatnya, ruangan Sekdes hancur. Begitu pun di ruangn WC. “Batu besar menimpa kantor desa,” katanya dalam akun Facebook, Senin malam.
Arif mengaku longsor susulan pada lokasi itu juga terjadi pada tengah Senin tengah malam.
Sekretaris Desa Naru Barat, Iskandar Zulkarnain, ST, yang dihubungi Selasa yang dikonfirmasi Selasa malam mengatakan kejadian itu sebelum acara Musbangdes digelar. Untungnya, aparat desa dan peserta Musbangdes belum tiba di lokasi.
Diakuinya, setelah dilabrak sejumlah batu besar, kerusakan terjadi pada ruangan Sekdes, WC, dan satu jendela jebol. Selain itu, ada tiga lubang pada tembok bangunan yang diterobos batu. “Ruangan saya hancur dilabrak batu,” katanya.
Dijelaskannya, sekitar pukul 18.00 WITA, Selasa, Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri mengunjungi kantor desa dan melihat dari dekat kerusakan itu. Saat memantau lokasi, Bupati menilai posisi bangunan kantor desa salah. Bupati menyarankan agar mencari lahan kosong untuk pembangunan kantor baru.
Informasi yang dihimpun, Kantor Desa Naru Barat baru digunakan sejak setahun terakhir. Letaknya memang rawan jika terjadi longsor, karena berdempetan dengan tebing gunung Kabuju. Pembangunan kantor itu dilakukan setelah menggali tebing gunung agar lebih luas.
Posisi kantor memang strategis di persimpangan ruas jalan negara. Namun, risiko longsor setiap saat bisa terjadi, terutama musim hujan. (BK22)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.