Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Mapala se-Indonesia Bagikan Perlengkapan Sekolah

Kota Bima, Bimakini.- Posko Bersama Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) se-Indonesia memberikan bantuan perlengkapan sekolah kepada siswa yang menjadi korban bencana banjir bandang di Kota Bima. Tujuannya supaya siswa terkena dampak bencana alam bisa bersekolah.

Ketua Posko Bersama Pecinta Alam se-Indonesia, Arifin, SPd, prihatin terhadap korban banjir yang berstatus pelajar, karna merasa tidak ada satu pun perlengkapan sekolah yang selamat dari banjir yang merendam rumah mereka. “Tidak ada istilah tidak sekolah bagi siswa korban banjir, makanya kami berinisiatif memberikan bantuan peralatan sekolah untuk siswa korban banjir,” jelas alumni STKIP Bima ini, Sabtu (31/12).

Katanya, bantuan diberikan kepada siswa korban bencana banjir itu  berupa tas, buku tulis, pulpen, dan kaus kaki. Mapala  telah mendata wilayah terparah, antara lain Kelurahan Rabadompu Timur, Penaraga, dan Ranggo. “Kami jadwalkan pembagian alat sekolah ini selama dua hari, hari berikutnya kami akan membagikan di Kelurahan Tanjung, Nae, dan Lewisape,” tutur anggota senior Mapala Londa ini.

Katanya, meski bantuan perlengkapan sekolah ini belum maksimal dan tidak merata, namun semoga bisa bermanfaat untuk  siswa, sembari menunggu bantuan dari relawan lain maupun pemerintah. “Pengadaan kami terbatas, jadi tidak bisa membagi rata. Kami hanya mendata siswa korban bencana banjir terparah,” ujarnya.

Dia mengapresiasi  semua pihak yang telah membantu meringankan beban masyarakat Kota Bima terkena dampak banjir bandang. Mapala hanya bermodalkan tenaga saja, semuanya ini bersumber dari bantuan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

“Khusus relawan Mapala agar tetap semangat membantu, semoga keikhlasannya mendapatkan ridha Allah,” ujarnya. (BK34)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait