Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Relawan Masjid Indonesia tidak Sekadar Membawa Bantuan…

Relawan Masjid Indonesia saat membagikan bantuan buku untuk siswa MIN Kota Bima.

Kota Bima, Bimakini.- Sejak didirikan tahun 2004 lalu, Relawan Masjid Indonesia yang tergabung dalam masjid Jogokariyan Jogjakarta, membantu warga korban banjir bandang atau gempa bumi pada beberapa daerah di Indonesia. Termasuk kehadiran tim relawan di Kota dan Kabupaten Bima sepekan terakhir.

Kegiatan kemanusiaan itu bertajuk Aksi Bersama di Bima “Jadikan Sabar dan Shalat menjadi Penolong Kita”.

Ketua Tim Relawan Masjid Indonesia Jogokariyah Jogyakarta, Muhammad Fatan, mengatakan, kehadiran tim relawan di Kota dan Kabupaten Bima, bukan hanya sekadar memberikan bantuan bersifat materi, tetapi yang tidak kala penting adalah menjaga akidah korban  pasca-banjir, gempa bumi atau musibah lainnya. Karena jika musibah itu dimaknai benar, maka hasilnya akan baik dan semakin menguatkan iman. Namun, jika dimaknai salah orang bisa stres dan berputus asa.

“Semua yang terjadi kita kembalikan kepada Allah yang Maha mengatur alam semesta ini. Karena itu jadikan sabar dan shalat sebagai penolong kita,” ujarnya di masjid Baitul Hamid, Jumat (27/1).

Kehadiran tim relawan, kata hanya seminggu di Kota Bima, karena itu tim juga menyertakan tiga santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Masyarakat Merapi Merbabu Jokyakarta yang dibangun bersama oleh relawan masjid Indonesia dan masyarakat di sana. Mereka akan menyampaikan tausiya untuk menguatkan keimanan warga Kota Bima yang terkena dampak banjir bandang ‘dua putaran’ akhir Desember lalu.

Tidak hanya itu, katanya, tim juga menyertakan pembina guru-guru TPQ di Kota Bima. Kegiatan itu dituntaskan selama dua hari dengan materi tentang keutamaan pendidikan dan pengajaran Al-Quran, manajemen TPQ dan mengajar mengenai qishah-qishah dalam Al-Quran.

Relawan juga, terangnya, bekerjasama dengan sahabat Al- Anshar, Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia. Berkat kebersamaan itu relawan dapat membantu sedikit meringankan beban warga korban Sunami di Aceh 2004, korban gempa di Aceh 2016, koban banjir bandang di Garut dan di Kota Bima ini.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Semoga dengan musibah ini bukan membuat kita terpuruk, tetapi menjadikan kekuatan baru untuk membangun peradaban yang lebih baik dan diridhai Allah,” kata penulis buku ‘Belajar Selezat Makan Coklat’ ini. (BK23)

 

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait