Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Kornea Mata Misnah itu Donor dari Warga Amerika

Kota Bima, Bimakini.- Misnah, pasien asal Desa Tonggondoa Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima, menjalani operasi kornea mata. Siapakah pendonor kornea yang dipasangkan pada matanya? Siapa pula pasien yang gagal, karena absen saat proses operasi kornea mata di RSUD Bima, Kamis (13/4) lalu?

Penanggungjawab Operasi RSUD Bima, dr H Yadi Rahmadi, SpM, mengatakan, nama pendonor kornea mata dari Bank Mata di San Diego  Amerika itu adalah Clara Yun.   Wanita berusia  82 tahun meninggal, karena gagal jantung.

Warga Bima yang gagal menerima donor kornea mata adalah dari Desa Monta Kecamatan Monta adalah Syafrudin. Sebenarnya pasien yang ikut screening ada empat pasien, hanya dua yang positif cangkok. Dua pasein lainnya masih bayi dan anak-anak. Mereka tidak termasuk kriteria untuk dioperasi.

“Karena transplantasi di Bima khusus untuk orang dewasa, sedangkan anak-anak masih bisa berkembang sampai dewasa,” ujarnya di RSUD Bima, Sabtu (15/4). Baca juga: Operasi Mata di RSUD Bima Berhasil, Satu Pasien Gagal karena…

Kornea mata yang gagal digunakan, kata Dr Yadi, sudah dikembalikan ke RSCM Jakarta. Pasien yang gagal saat dihubungi karena telepon selulernya tidak aktif. Bahkan, informasi terakhir kehilangan Ponsel.  Hal itu sangat disayangkan karena untuk mendapatkan donor kornea mata sangat sulit dan butuh waktu bertahun-tahun.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Pasien yang berhasil dioperasi kondisinya semakin membaik dan mulai dapat melihat seperti yang normal,” katanya.

Sebenarnya, kata suami dr Rohana Kandati ini, manfaat untuk orang Bima dengan transplantasi kornea mata itu dapat membuka wawasan pasien, keluarga pasien, dan warga lainnya. Maksudnya  pada beberapa kelainan pada kornea mata (mata hitam) ada beberapa yang masih bisa diselamatkan penglihatannya. Meski membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan donornya.

“Selama tiga pekan saya screening pasien yang mengalami masalah mata di RSUD Bima. Namun, yang banyak adalah pasein katarak untuk kelainan kornea mata hanya ada empat pasien. Dua positif bisa dicangkok, sedangkan dua lainnya masih anak-anak,” katanya.

Dia berharap bukan hanya pasien yang ingin mendapatkan donor kornea mata, tetapi dukungan keluar, masyarakat, dan pemerintah diperlukan untuk membantu pasien agar bisa melihat kembali sebagaimana mestinya. Satu di antara kegagalan pasien menerima donor itu, karena tidak ada pihak keluarga yang serius untuk mengurus pasien mendapatkan donor kornea mata itu.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Padahal, donor itu diperoleh secara gratis. “Pasien dari daerah lain antean menunggu ada yang mendonorkan kornea matanya,” katanya. (BK23)

 

Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait