Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

SAMOTA, Magnet Baru Pertumbuhan Kawasan Tambora

 

DOK Humaspro: Ketua Tim Percepatan Pengembangan Investasi WPS SAMOTABadrul Munir

Bima, Bimakini.- Kawasan Teluk Saleh-Moyo-Tambora (SAMOTA) yang membentang pada tiga kabupaten di Pulau Sumbawa, menawarkan potensi sumber daya laut dan darat. Kawasan ini sangat mungkin menjadi magnet percepatan pengembangan dan investasi.

Demikian dikatakan Ketua Tim Percepatan Pengembangan Investasi WPS  SAMOTA, Drs. H. Badrul Munir, MM, Jumat (31/03)  saat  Sosialisasi  Program di aula kantor Pemkab Bima.

Badrul  memaparkan, SAMOTA  menjadi konsep yang diakui secara nasional dan termasuk dalam Master Plan Percepatan Pembangunan Infrastruktur (MP3II) pada pemerintahan Presiden SBY yang  menggabungkan isu darat dan laut,  sehingga potensinya luar biasa untuk dikembangkan.

Mantan Wakil Gubernur NTB tersebut memaparkan, kawasan seluas Pulau Bali dan Lombok ini memiliki potensi amat besar untuk digali menuju destinasi pariwisata dan ekonomi maritim kelas dunia. Dengan demikian, kerja SAMOTA bukan hanya membangun budaya, tetapi membangun peradaban. “Sebab, di sebelah Barat Pulau Sumbawa berhadapan dengan peradaban Bali dan Lombok. Di sebelah Timur berhadapan dengan peradaban  Flores,” jelasnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Masih kata Badrul, untuk menuju pariwisata berkelas dunia, maka ada empat sektor unggulan yang dapat dikembangkan. Yaitu pariwisata, kelautan perikanan, agribisnis, ekonomi, dan kebudayaan. Dari sisi potensi,  Tambora merupakan taman nasional, geowisata, agrowisata, dan sejarah.  Teluk Saleh merupakan  akuarium raksasa dunia,   Pulau Moyo memiliki potensi taman berburu, taman laut, agrowisata, dan budaya.

“Bila semua potensi tersebut digabung, maka Pulau Sumbawa akan menjadi destinasi pariwisata dan ekonomi maritim kelas dunia,” terangnya seperti dikutip Kabag Humaspro Setda Kabupaten Bima, Armin Farid, SSos.

Badrul  menguraikan,  dalam kerangka SAMOTA ini, ada 17 simpul yang bisa dikembangkan. Yaitu  kawasan Sanggar dan  Kebun Kopi serta diskenariokan menjadi kawasan pengembangan budaya. Oleh karena itu, hingga 2018 mendatang pengaspalan ruas jalan lingkar Teluk Saleh-Tambora-Sanggar-Sampungu hingga Kecamatan Bolo  akan diselesaikan hingga tahun 2018 mendatang.

Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, mengatakan Pemrov NTB dinilai berhasil melakukan promosi potensi pariwisata Pulau Lombok dan mulai melakukan promosi potensi Pulau Sumbawa untuk  dijual. “Melalui promosi ini, ke depan  wisatawan yang ke Komodo bisa singgah di Bima,”  ujarnya.

Bupati mengatakan, melalui skema SAMOTA, diharapkan Bima mendapatkan porsi pembangunan yang lebih besar melalui pengembangan kawasan  Tambora dan Sangiang yang berbatasan dengan Komodo.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Untuk mendukung upaya tersebut, kata Bupati, Pemerintah Daerah akan berupaya memercepat pembangunan infrastruktur fisik yang dibutuhkan meski masih terkendala konservasi SDA. “Ada mimpi besar agar Pulau Sumbawa mampu bersaing bukan hanya di Lombok, tapi dengan destinasi wisata lain di Nusantara,” tuturnya.

Oleh karena itu, melalui forum sosialisasi SAMOTA ini SKPD dan LSM memberikan banyak masukan agar SAMOTA   benar-benar menjadi magnet percepatan dan pengembangan wisata. (BK29)

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait