Bima, Bimakini.- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima menggelar acara upacara hari ulang tahun Bima ke-377 Rabu (5/6), di halamann persiapan kantor Pemkab Bima, Desa Dadibou Kecamatan Woha. Saat itu hadir perwakilan Pemerintah Pusat, Provinsi NTB, dan Kepala Daerah di Pulau Sumbawa.
Saat itu, Bupati membacakan sejarah singkat sejarah Bima hingga perjalanan roda pemerintahan hari ini. Diceritakannya, Kesultanan Bima didirikan tanggal 5 Juli 1640 atau bertepatan dengan 15 Rabiul Awal 1050 Hijriyah. Peristiwa sejarah dan sakral itu ditandai penobatan Putera Mahkota La Ka’i atau Sultan Abdul Kahir I menjadi Sultan I Bima. Katanya, perayaan Hari Jadi Bima tentu tidak hanya mengenang perjalanan Abdul Kahir, tetapi menjadi tonggak sejarah bagi seluruh manusia Mbojo untuk merefleksikan kembali perjuangan dan dedikasi para pendahulu dalam menegakkan syiar Islam dan melawan penjajah menuju Indonesia merdeka.
Buah dari keberadaan Kesultanan Bima sejak tahun 1640, telah menjadikan Islam tertanam sangat kuat bagi kehidupan Dou Labo Dana Mbojo hingga kini. Untuk itu, marilah senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya. Salam dan salawat kepada manusia pilihan Nabi Muhammad SAW.
Disampaikannya, Kesultanan Bima bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui Maklumat Sultan Muhammad Salahuddin pada tanggal 22 November 1945. Isinya menyatakan bahwa Pemerintah Kerajaan Bima adalah daerah dari NKRI dan berdiri di belakang Pemerintah Republik Indonesia.
Bupati menyampaikan, kesadaran penuh atas dasar filosofi Tompara Nahu Sura Dou Labo Dana (Biarlah untuk saya, yang penting untuk Raya dan Negeri), seorang Sultan melepaskan kekuasaannya, merelakan segalanya demi kepentingan yang lebih besar dan visi masa depan. “Yaitu membangun Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur,” ujarnya.
Kemudian, sejarah emas Kesultanan Bima berakhir atas cita-cita dan keinginan mulia para pemimpin dan rakyatnya. Bima kemudian menuju masa transisi dan menjadi daerah Swapraja, Swatantra, kemudian menjadi Kabupaten dan Kota Bima hingga saat ini.
Pada momentum bersejarah hari ini, Bupati mengajak agar mendoakan perjuangan dan dedikasi para Raja dan Sultan Bima, para Bupati, dan mereka yang berjasa meletakan dasar-dasar yang kokoh bagi pembangunan dan kemajuan Dou Labo Dana Mbojo. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.