Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

PDAM Madapangga: Tudingan BPD Rade tidak Berdasar


Kepala Cabang PDAM Madapangga, Sarijon, SSos

Bima, Bimakini.-  Kontroversi kelangkaan air bersi di Desa Rade, masih terus bergulir. Kini giliran Kepala Cabang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Madapangga, Sarijon, SSos, yang bersuara. Jumat (28/07) siang, dia menegaskan tudingan tidak maksimal melaksanakan tugas dan kewajiban, hingga berimbas pada kelangkaan air bersih bagi warga Desa Rade, tidaklah benar. Petugas selalu siap siaga  bertugas dan tetap memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.

Hal itu disampaikannya menjawab tudingan Ketua Badan Permusyaratan Desa (BPD) Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima, A Malik, SH, bahwa petugas PDAM  tidak konsisten dan tidak maksimal  menjalankan tugasnya,

“Selama saya menjabat, selama itu pula tetap memberikan pelayanan terbaik,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat siang.
menurtunya,  kelangkaan air atau kurangnya pasokan air bersih untuk warga Desa Rade dan sekitarnya disebabkan musim kemarau yang melanda akhir-akhir ini. Kalau dikatakan  dipicu munculnya pelanggan illegal, itu pun tidak benar. Berdasarkan catatan, tidak ada pelanggan  ilegal.

Diakuinya, dulu tahun 2015 memang ada dan sudah ditindak oleh atasan. “Dulu memang ada, tapi sudah ada pemasangan baru sesuai standar operasional,” ujarnya.
Direktur Utama PDAM Bima,  Drs H Usman AR, MH, saat berada di Desa Rade mengatakan soal  pelanggan ilegal atau illegal conection sudah ditindak, sekaligus semua pelanggan tersebut sudah dipasangi pipa dari PDAM. Mereka   dibekali water meter atau meteran. “Kejadian itu tahun 2015, dan Kepala Cabang PDAM Madapangga saat itu Parsan,” katanya.
Disampaikannya,  kalau tudingan Ketua BPD Rade  dan Kades Monggo bahwa masih ada pelanggan ilegal tahun 2017 ini, fakta itu akan menjadi acuan PDAM  menginvestigasi. Kalau pun ditemukan masih ada petugas nakal, akan ditindak sesuai aturan yang belaku. “Kalau petugas ditemukan masih nakal, akan diproses secara administrasi,” janjinya.

Seperti dilansir Jumat, Ketua BPD Rade menuding indikator lain macetnya air menuju  Rade, karena banyaknya pelanggan ilegal PDAM setempat. Pelanggan ilegal ini berada di sekitar Desa Monggo.      “Kalau mau buktinya bisa dicek di Desa Monggo,” katanya Kamis (27/07) di Madapangga usai pertemuan lintas sektor.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dibeberkannya, karena ulah petugas PDAM seperti itu, air yang semestinya untuk warga Rade dan sekitarnya terpenuhi, akan berkurang bahkan sama sekali tidak sampai ke Rade, karena pelanggan ilegal itu membocorkan pipa untuk mendapatkan air.

“Pelanggan ilegal itu membayar iuran setiap bulan dan kita mengetahui bagaimana cara pembayarannya,” ujar Malik.

Kepala Desa Monggo, Mayor Abdul Majid, membenarkan ada warganya yang menjadi pelanggan ilegal PDAM. Hal itu bukan kesalahan masyarakat Monggo, akan tetapi pada petugas PDAM. (BK36)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait