Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Pembinaan Ngaji Metode Baru di Wawo Diminati

Bima, Bimakini.- Ada yang berbeda dari pembinaan guru mengaji yang digelar di Masjid Besar Nurul Hidayah Desa Maria Kecamatan Wawo, tanggal 26-28 Juli. Apakah itu?

Kegiatan yang bertajuk ‘Bima Membaca Al-Quran disertai Maknanya’ digagas Yayasan Wakaf Keluarga Some di Jakarta, bekerjasama dengan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Desa Maria itu. Kegiatan itu menggundang Pembina dari Lazuardi Madani Islamic Student Village Jakarta, Drs  H Yusman El Makmur, MA, menggunakan metode Harfun (Harf).

Kata Penulis Metode Harfun, H Yusman El Makmur, MA, pembinaan metode baru itu lebih cepat dan lebih mudah dipahami, karena melalui latihan makna secara harfiah pada juz pertama saja , peserta dapat menerjemahkan sebagian besar Kitab Al-Quran. Apalagi, jika peserta sudah memahami kuncinya.

Tentu saja, terangnya, harus terus dilatih fungsi otak kanan yang selama ini kurang digunakan. Jika umat Islam memahami makna ayat-ayat Al-Quran, maka dengan sendirinya saat membaca ayat-ayat Al-Quran dalam mengerjakan shalat. Seperti berdialog Allah dan otaknya tidak akan berpikir ke-mana-mana. “Karena apa yang kita baca tahu maknanya,” ujarnya Kamis malam.

Dia berharap peserta yang sudah dibina itu dapat meneruskan pembinaan melalui pembentukan kelompok dan khalaqah agar slogan Bima Membaca Al-Quran dan Maknanya tersebar luas.

Hal senada dikemukakan Pengurus Yayasan Wakaf Keluarga Some, Abdul Kadir. Awalnya keinginan untuk mengirim dua orang yang akan belajar di Jakarta, tetapi setelah dipikirkan, lebih baik didatangkan Pembina agar banyak peserta yang mendapatkan pengetahuan tentang metode Harfun itu. Pilot Sriwijaya Air, Sutan Salahuddin, yang membiayai langsung mengirimkan Pembina untuk datang ke Bima khususnya di Kecamatan Wawo.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Kita bersyukur ternyata banyak yang berminat. Bahkan, beberapa guru agama dan jamaah masjid ikut serta dalam kegiatan itu,” katanya usai acara di Wawo, Jumat.

Kegiatan itu dibuka dan ditutup oleh Kepala Desa Maria, Nurdin HM Saleh. Menurut Kades, pembinaan seperti baru pertama kali diadakan dan positif untuk umat Islam khususnya di Kecamatan Wawo. Namun, diharapkan kepada Pembina kegiatan seperti bukan yang pertama dan terakhir. Masyarakat masih menantikan kegiatan selanjutnya.

“Sebagai pemerintah desa siap bekerjasama untuk menyiapkan anggaran,” katanya. (BK23)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait