Bima, Bimakini.- Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah di Kecamatan Bolo diklaim Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bolo tidak transparan. Masalahnya, harga bahan material yang disalurkan tidak diketahui oleh penerima manfaat.
Demikian dikatakan Ketua PK KNPI Bolo, Mulyadin, SPd, di kantor Kecamatan Bolo, Senin (28/08/2017), menanggapi realisasi program itu di wilayah setempat.
Semestinya, kata Mulyadin, harga material itu harus diketahui oleh penerima manfaat agar bisa disesuaikan dengan besar bantuan yang didapatkan. Indikator lain tidak transparannya pelaksanaan program BSPS adalah tidak adanya bentuk pengawasan dari pihak fasilitator pendamping program BSPS. Imbasnya, pelaksanaan program ini terbengkalai dan mencuat kesan pembiaraan. Buktinya tahapan pelaksanaan program BSPS bervariasi. “Tahapan pekerjaan bervariasi, ada yang belum dikerjakan dan sedang dikerjakan. Kalau dilakukan transparan, pasti tidak seperti ini hasilnya. Bahkan, saat pendistribusian bahan material fasilitator tidak pernah ada, itu data yang saya himpun melalui penerima manfaat,” katanya.
Selain beberapa indikator itu, dijumpai juga salahsatu kesalahan fatal yang dilakukan oleh fasilitator saat pendistribusian bahan material. Seperti yang dialami Kamuria, warga RT 10 Desa Timu. Bahan material yang disalurkan untuk kusen pintu tidak layak dipakai lantaran sudah lapuk.
Kondisi itu mencuatkan aroma program BSPS dinilai tidak membantu rakyat, justru menipu warga. “Program BSPS bukan membantu, tapi menipu warga kalau demikian faktanya,” ujarnya.
menyusul ulah fasilitator pendamping program BSPS seperti itu, dia meminta Camat Bolo Mardianah, SH, memanggil agar bisa mengelarifikasi beberapa kejanggalan lapangan. “Kita akan meminta Camat Bolo menghadirkan fasilitator pendamping program BSPS di Kantor Kecamatan,” ujarnya.
Warga RT 12 Desa Timu, Heni, selaku penerimaa manfaat mengaku sudah mendapatkan sebagian bahan material untuk bedah rumah. Yakni 9 gerobak pasir, 4.000 biji bata, besi ukuran 6 mm dan ukuran delapan mm sebanyak 35 batang, 32 sak semen dan kusen pintu-jendela masing-masing dua unit.
Saat pendistribusian bahan material itu, selaku penerima manfaat menanyakan berapa harga semua bahan material yang masuk agar bisa disesuaikan dengan bantuan Rp15 juta. “Saya tidak tahu berapa total harga bahan material yang sudah ada, kita hanya dikasihtahu banyak bahan material yang diterima,” katanya.
Camat Bolo, Mardianah, SH, menanggapi permintaan Ketua KNPI Bolo itu menyatakan siap memfasilitasi kehadiran fasilitator pendamping. “Saya akan fasilitasi agar fasilitator bisa hadir di kantor,” ujar Camat Bolo.
Oihak fasilitator yang hendak dikonfirmasi tidak ada yang bisa dihubungi. Bahkan, saat didatangi di kediaman koordinator fasilitator pendamping, Adhar. Rumahnya digembok dan tidak satu pun keluarganya yang bisa dihubungi. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.