Kota Bima, Bimakini.- Sorotan terhadap kinerja legislator yang dinilai tidak berkomitmen terhadap suara rakyat, menurut anggota DPRD Kota Bima duta PKP Indonesia, Nazamuddin, SSos, merupakan kritik dari rakyat. Namun, dia memastikan bahwa apa disuarakan rakyat itu sudah maksimal diperjuangkan dan tetap berkomitmen.
Dia mengapresiasi kritikan terhadap DPRD Kota Bima seperti yang disampaikan Herman, MPd, warga Kelurahan Dara. Itu berarti rupanya masyarakat sudah kritis menyampaikan aspirasinya. “Ini harus menjadi motivasi lebih mengoreksi diri dan hati-hati dalam mengambil kebijakan ke depan,” ujar Nazamuddin kepada di areal Taman Ria Kota Bima, Sabtu (23/09/2017).
Mengenai tuduhan sebadian legislator “masuk angin”, Nazamuddin menyatakan secara pribadi sejak awal sampai rapat paripurna terus memerjuangkan penolakan terhadap tambahan dana Rp2,8 miliar untuk Masjid Terapung. “Ini sebagai komitmen kami memerjuangkan aspirasi masyarakat secara menyeluruh,” ujarnya.
Selama proses itu, diakuinya, tetap konsisten memerjuangkan aspirasi, walaupun memang tidak dipungkiri terjadi dinamika di dalamnya. Dia pun menyampaikan pula kepada kelompok pendukung, bukan tidak sepakat membangun Masjid, tetapi tidak secara dipaksa harus mengabaikan kepentingan yang lain.
“Ini lumrah terjadi kondisi saat ini, apalagi saat ini menghadapi Pilkada, ini tahun politik. Saya berharap jangan kaitkan masalah apbd dengan Pilkada,” harapnya.
Menurutnya, biarkan masyarakat menilai secara utuh mengenai sebagian legislator yang katanya “masuk angin”. “Biarkan masyarakat menilai. Saya komitmen tolak karena belum waktunya dan walaupun saya tidak masuk Banggar,” ujarnya. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.