Mataram, Bimakini.- Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi, napak tilas jejak silaturrahim neneknya di Lasem Rembang, Jawa Tengah. Daerah ini kerap disebut kakeknya. Bahwa Lasem dikenal karena di tempat ini hidup orang-orang sholeh dan baik.
Dalam kunjungan itu, Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrabnya berjumpa KH Gus Qoyyum Mansur di Ponpes An Nur. “Saya dan rombongan dijamu dengan sangat menyenangkan sekaligus menyediakan tempat bermalam bagi kami,” ujarnya.
Silaturrahim berlanjut dengan sholat subuh di Masjid Jami’ Lasem. Masjid yang memiliki daya tampung hingga 3.500 jamaah. Bergaya arsitektur bangunan mengikuti perpaduan dari unsur Jawa, Cina, dan Islam.
Setelah kuliah subuh dan berziarah makam para Kiai di dalam area masjid, silaturrahim lanjutkan ke Ponpes Assholatiyah untuk bertemu KH Ahmad Attabik. Rombongan disambut penampilan Marching Band para santrinya. Kemudian ke Ponpes Al Wahdah bersua dengan KH Afhas, dan diteruskan ke Ponpes Al Hidayat beranjangsana dengan KH. Zaim Ahmad Ma’soem.
Terakhir bersilaturrahim dengan KH. Luthfi Thomafi, pengasuh SMK Islam Terpadu Avicenna.
Dalam beberapa kesempatan TGB memberikan tausiyah ke santri dan santriwati. Materi yang disampaikan terkait konteks kondisi sosial keterkinian. Terutama terkait maraknya tindak kekerasan terhadap para pemuka agama, baik para Ulama Islam maupun pemuka agama lainnya.
Dikatakannya, kunci menuntaskan penegakan hukum adalah tegas, adil dan transparan. Selain mempercayakannya pada para aparat hukum, juga wajib selalu waspada dan siap siaga menjaga keamanan serta keselamatan para Kiai dan Ulama. Jika lengah dan dibiarkan, akan membuat para pelaku senang dan bebas mengulangi tindakannya.
“Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang begitu tegas dan detail memberikan petunjuk serta perintah dalam Al Quran terkait pentingnya orang beriman menjaga harta, jiwa, dan kehormatan orang beriman lainnya,” pesannya.
Dia juga mengingatkan, agar tidak menakut-nakuti sesama, apalagi sampai membunuh dengan sengaja tanpa alasan. “Tidak boleh siapapun orangnya, setinggi apapun jabatannya, merusak kehormatan orang lain dengan cara apapun, baik melalui ucapan maupun perbuatan,” ujarnya. (PUR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.