Kota Bima, Bimakini.- Banjir bandang melanda Kota Bima sudah memasuki tahun ke tiga. Sementara agenda relokasi korban banjir dan warga bantaran sungai sampai saat ini masih mangkrak.
Kendala utamanya ternyata pada penyediaan lahan memang sampai saat ini belum dapat direalisasikan. Sementara sebelumnya telah di bayar lahan di Kelurahan Sambinae seharga hampir Rp 5 miliar. Namun terakhir dinilai tidak layak lagi lantaran persoalan kondisi lahan belum siap.
Pemkot Bima sudah mendapatkan lahan siap bangun di Kelurahan Jatibaru dan sebagian di Kelurahan Oi Fo’o. Padahal kebutuhan rumah relokasi akan dibangun sesuai rencana awal sebayak 1.000 unit.
“Saat ini kendalanya soal lahan saja, ” ujar Konsultan Manajemen (KM) pembangunan rumah relokasi, M Arif didepan Ketua DPRD Kota Bima, Syamsurih, SH saat meninjau masalah bedah rumah di Kelurahan Nae, Ahad (6/1).
Tambah Arif, lahan siap dibangun di pekan kedua Januari ini baru di Jatibaru dan sebagian Oi Fo’o. Dengan luas lahan tersedia direncanakan untuk dibangun sebayak 279 unit. Sementara sisanya akan berlanjut setelah lahan siap.
Selain soal lahan, Arif juga melaporkan saat ini sedang dalam tahap pengumpulan para tukang untuk pembangunan unit rumah dimaksud. “Kalau tak ada kendala, pekan depan kita akan mulai,” ujarnya.
Sementara Ketua DPRD Kota Bima, Syamsurih, SH di depan KM, tim rehab rekon Kota Bima, BPBD, Perkim dan PUPR memberikan ultimatum. Pekan depan harys dimulai pembangunan 279 unit rumah.
“Jangan mundur lagi, pekan depan harus sudah dimulai, dan dewan bersama Wali Kota akan meninjau langsung di lokasi pekan depan sesuai apa disampaikan ini, ” tegas duta PAN kota Bima ini. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.