Connect with us

Ketik yang Anda cari

NTB

NTB Tuan Rumah 13rd South East Biosphere Reserve Network

Mataram, Bimakini.- Salah satu hasil dari agenda hari pertama “The 31st session of the Man and the Biosphere Programme International Coordinating Council” yang digelar di Paris, Perancis, Senin (17/6/2019), adalah ditunjuknya Provinsi NTB sebagai tuan rumah untuk agenda 13rd South East Biosphere Reserve Network.

Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda Provinsi NTB, Najamuddin Amy, S.Sos, MM, yang ikut hadir di Paris mendampingi Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah M.Pd, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pertemuan di Paris, dua cagar di NTB, Rinjani dan Tambora, dianggap penting karena menjadi laboratorium untuk pembangunan berkelanjutan dengan memberdayakan komunitas lokal untuk menghadapi tantangan global.

Dalam pertemuan tersebut, juga disebutkan tiga karakteristik utama dari cagar biosfer. Salah satunya adalah, mencapai tiga fungsi yang saling berkaitan, yaitu fungsi konservasi, fungsi pembangunan dan pemasok kebutuhan pokok. Cagar biosfer juga dicirikan dengan adanya upaya untuk melampaui zona konservasi tradisional yang biasanya hanya bersifat terbatas. Upaya ini dibangun melalui skema zonasi yang diselaraskan. Menggabungkan area inti yang dilindungi dengan zona di mana pembangunan berkelanjutan dipupuk oleh penduduk lokal dan perusahaan dengan sistem tata kelola yang sering sangat inovatif dan partisipatif.

“Cagar biosfer juga akan melibatkan pendekatan melalui para pemangku kepentingan yang beragam, dengan penekanan pada keterlibatan komunitas lokal dalam tata kelolanya,” jelas Najamuddin.

Saat ini, tambahnya, terdapat 686 cagar biosfer di 122 negara di seluruh dunia. Mengutip hasil pertemuan itu, Najamuddin mengatakan bahwa cagar biosfer adalah perangkat untuk mencegah ancaman berkurang atau punahnya spesies-spesies yang menjadi khazanah kekayaan bumi.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Dan kami selaku Pemprov NTB berpendapat, kesimpulan-kesimpulan dan catatan-catatan dalam pertemuan ini, sangat selaras dengan visi-misi dan program-program pasangan Dr. H. Zulkieflimansyah dan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah. Insya Allah, ini menjadi bukti bahwa saat ini NTB sedang berada di jalur yang tepat untuk menjadi daerah yang berkembang, tanpa harus merusak keseimbangan alam dan manusia,” tegas Najamuddin. PUR

Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

NTB

Mataram, Bimakini.- Potensi Samota yang terdiri dari Teluk Saleh, Pulau Moyo, Gunung Tambora dan disebut memiliki sumber daya alam luar biasa, diharapkan memberi manfaat...

NTB

Mataram, Bimakini.- NTB adalah sebuah daerah dengan keindahan alam yang memukau. Sebuah tempat yang nyaris sempurna bagi mereka yang menginginkan rehat dari kesibukan sehari-hari....

NTB

Mataram, Bimakini.- Sejumlah pekerjaan besar kini menanti, setelah acara The 31st session of the Man and the Biosphere (MAB) Programme International Coordinating Council, yang...

NTB

Mataram, Bimakini.- Hari ketiga The 31st session of the Man and the Biosphere (MAB) Programme International Coordinating Council di Perancis, Rabu (19/6/2019), mengagendakan deklarasi...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Wal Kota Bima, H Muhammad Lutfi, SE menghadiri Undangan Panitia Man and The Biosphere Programme – International Coordinating Council (MAB-ICC) UNESCO Sesi...