Bima, Bimakini.- Kepala Dusun dan warga Desa Lewintana, Kecamatan Soromandi menagih kontrak politik yang ditanda tangani oleh Bupati dan Wakil Bupati Bima Pilkada lalu. Dalam surat kontrak politik tersebut, ada enam poin yang harus dipenuhi jika IDP menang dalam konstentasi Pilkada.
“Dulu Bupati dan Wakil Bupati menandatangani enam poin jika terpilih di atas materai 6000. Tapi realita hanya omong doang saja, buktinya hingga saat ini IDP belum satu pun memenuhi isi surat tersebut,” ujar Kadus Lewintana, Fatahullah, Rabu (20/11).
Kata Fatahullah, beberapa pekan lalu datangi Bupati Bima di Pandopo untuk menanyakan hal itu. Saat itu, Umi Dinda berjanji akan turun ke Desa Lewintana setelah pulang dari Menado.
“Lagi lagi janji itu tidak ditepati. Padahal kita sudah menaruh harapan kehadiran Bupati yakni dengan tujuan silaturahim,” ujarnya.
Dijelaskannya, antara lain enam poin yang disepakati dalam surat itu, yakni penimbunan lapangan sepakbola, pengerukan sungai, rabat gang dan lainnya. “Itu antara lain komitmen dalam surat yang ditandatangani bersama diatas materai,” ungkapnya.
Semenatara itu, Kadus Pasir Putih, Nasrullah, membenarkan bahwa Umi Dinda dan H. Dahlan pernah membuat komitmen dengan warga Lewintana. Namun komitmen itu belum kunjung di tepati hingga saat ini. “Kepemimpinan Bupati IDP sudah tiga tahun lebih. Tapi belum mewujudkan apa yang menjadi komitmen bersama,” keluhnya.
Diharapkannnya, sebelum berakhir masa jabatannya, Bupati dan Wakil Bupati supaya bisa mewujudkan apa yang diharapkan oleh warga Lewintana. Sehingga tidak muncul kesenjangan dan berimbas pada politik kedepannya. “Semoga Bupati dan Wakil Bupati mempunyai niat untuk merespon salah satu komitmen itu,” harapnya.
Warga setempat, M. Said, menyesalkan sikap Bupati IDP yang ingkar dengan kesepakatan itu. Mestinya Bupati IDP harus memenuhi salah satu poin yang ditandatangani bersama itu. “Bupati harus berikan contoh yang baik. Jangan ingkar janji,” ujarnya.
Sebelumnya kata dia, karena ingin Bupati hadir di Lewintana, pada saat pembukaan pertandingan sepakbola diundang untuk hadir. Akan tetapi Bupati tidak hadir bahkan tidak menunjuk perwakilan untuk membuka kegiatan itu. “Mestinya kegiatan itu harus didukung oleh pemerintah bukan apatis seperti ini,” ucap mantan Sekertaris BPD Lewintana.
Kades Lewintana, Hidayat Nurdin, membenarkan bahwa pihaknya sempat membawa Kadus dan unsur lain ke Pandopo untuk bertemu Bupati. “Beberapa waktu lalu mereka tatap muka dengan Bupati. Saat itu Bupati sampaikan akan hadir di Lewintana setelah pulang dari Menado,” tutupnya. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.