Kota Bima, Bimakini.- Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan Kota Bima, Ir Darwis mengaku sudah sejak tahun 2018 alat tanam padi diadakan oleh pemerintah, namun kurang diminati oleh petani. Hal itu disampaikan Darwis setelah adanya permintaan anggota DPRD Kota Bima yang menginginkan adanya pengadaan alat itu.
“Kalau alat tanam padi tahun 2018 ada 10 unit diadakan, tapi banyak petani kurang minati,” ujarnya pada BimaEkspres, Selasa (7/1).
Kata dia, bahkan pengadaan alat tanam padi sebelum menjabat sudah ada. Saat itu diberikan pelatihan cara penggunaannya pada kelompok tani.
Walaupun mudah dalam mengoperasikannya, hanya saja saat itu para petani merasa terlalu repot. Beda perlakuan dalam tahapannya, mulai dari proses penebaran bibit sampai penanaman kembali bibit padi dengan menggunaan alat tanam.
“Petani merasa lebih mudah dan cepat dengan cara tradisional “Mboto” dan “Mura”. Kata petani lebih repot saat penataan bibit padi dengan alat tanam,” terang mantan Kepala Bapedda tersebut.
Tambahnya, dari 10 alat, jarang sekali digunakan oleh petani, karena lebih memilih menggunakan cara tradisional. Menggunakan mesin pendorong, namun lebih ringan dari bobot mesi traktor.
Jika ada kelompok tani yang memang mau menggunakan alat tanam padi, bisa disampaikan ke dinas untuk diberikan pelatihan. Karena masih ada alat tanam padi tersimpan untuk persiapan bila sewaktu-waktu ada kelompok tani mau memanfaatkannya. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.