Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Dikeroyok, Pelajar Asal Campa Kritis, Medis Angkat Tangan

Korban saat ditangani tim medis.

Bima, Bimakini.- Nahas dialami seorang pelajar asal Desa Campa, Helmi Sofian (17). Pelajar kelas tiga di SMUN 1 Madapangga dikeroyok pemuda asal Desa Mpuri hingga kritis. Peristiwa nahas itu terjadi  sekitar pukul 00.00 Wita, Jum’at, (24/1/2020). Lokasinya  di jalan lintas Woro dan Mpuri tepatnya sekitar Ponpes Al Anwari.

Sekdes Campa, Yuliarti Muniarti, mengungkapkan, akibat kejaidan itu korban hingga saat ini belum siuman atau kritis.  “Korban tidak sadarkan diri sejak kejadian,” ujar dia, Ahad (26/1).

Lanjut Sekdes, pasca-kejadian korban dibawa oleh warga sekitar ke Puskesmas Madapangga untuk mendapatkan perawatan medis. Namun karena kondisi korban sangat parah,  dirujuk ke RSUD Bima. “Tidak lama dirawat di RSUD Bima. Korban dirujuk ke RSU Mataram, Sabtu (25/1),” terangnya.

Ironisnya, sebut Sekdes, saat ini korban sudah dikeluarkan di RSU Mataram, karena pihak medis pasrah nyawa korban tidak tertolong.  “Korban tidak lama dirawat di RSU Mataram. Saat ini dalam perjalan pulang,” ucapnya sambil menangis.

Ditegaskannya, mewakili keluarga korban pihaknya meminta pihak polisi mengusut tuntas kasus tersebut, apalagi korban dikeroyok tanpa diketahui penyebabnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Kita minta polisi tangkap semua pelaku. Jangan biarkan mereka berkeliaran,” pintanya.

Warga lainnya, Zubaer, membenarkan kasus tersebut, akibat kejadian itu, kondisi korban babak belur.  “Luka dialami korban sangat parah. Sehingga pihak medis mengangkat tangan untuk merawatnya,” jelas Zubaer.

Dirinya berharap agar pihak Polsek Madapangga segera menangkap pelaku pengeroyokan. “Polisi harus tegakkan supremasi hukum. Tolong tangkap para pelaku,” harapnya.

Sementara itu, Kapolsek Madapangga, IPTU. Rusdin, mengungkapkan, terkait kasus tersebut dalam penangannya. Saat ini kata dia, pihaknya sudah amankan salah satu terduga pelaku (A) yakni warga Desa Mpuri,” jelasnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Berdasarkan keterangan terduga pelaku yang diamankan, ada empat orang mengeroyok korban.  “Saat ini sudah ada satu orang terduga pelaku diamankan. Sedangkan tiga orang lainnya dalam pencarian,” tutur Rusdin.

Dirinya berharap, kepada tiga rekan si A agar secepatnya menyerahkan diri. Karena pihaknya tidak akan berhenti untuk mencari sekaligus meringkus.

“Lebih baik serahkan diri saja. Karena sampai kapan pun akan kita kejar,” sarannya.

Diimbaunya, kepada keluarga korban agar bersabar menghadapi masalah ini, karena apapun dalilnya banyak tahapan harus dilalui oleh pihak polisi dalam menangani sebuah kasus.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Kita minta keluarga korban bersabar. Serahkan masalah ini pada polisi, apalagi pengungkapan sebuah kasus tidak segampang membalikkan telapak tangan,” tutup Rusdin. (KAR)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, SE, melayat di kediaman Helmi Sofian (14), korban pengeroyokan. Pelajar di salah satu Sekolah Menengah Atas...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Kasus pengeroyokan di Madapangga yang mengakibatkan seorang pelajar asal Desa Campa, Helmin Sofian meninggal dunia sudah dilimpahkan ke Mapolres Bima, Senin (27/1)....

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Empat pelaku pengeroyokan terhadap pelajar asal Desa Campa, Helmi Sofian (17) kini sudah diamankan pihak polisi. Tiga diantara pelaku merupakan warga Desa...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Pelajar asal Desa Campa, Helmi Sofian (17) yang dikeroyok  Jum’at (24/1/2020)  meninggal Ahad (26/1), sekitar pukul 15.50 Wita. Sebelumnya sempat ditangani medis...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Kapolres Bima Kabupaten, AKBP Bagus Satrio Wibowo, SIK, membesuk Husen di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Bolo, Rabu (15/11). Kedua warga Desa Tambe...