Kota Bima, Bimakini.- Banyaknya warga mapan penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) membuat puluhan ibu-ibu di Kelurahan Sadia Kota Bima marah. Mereka pun memecahkan dan menyegel kantor kelurahan setempat, Selasa (12/5).
Puluhan ibu-ibu mendatangi kantor kelurahan untuk protes atas amburadulnya data penerima BLT.
Lantaran belum ditemui lurah dan jajarannya akhirnya ibu-ibu mengamuk hingga merusak dan melempari kaca jendela kantor.
Perwakilan warga, Amirudin menuding pihak kelurahan dan tim telah sengaja tidak melakukan verifikasi terhadap data warga penerima BLT. Buktinya hari ini banyak warga statusnya kaya malah dapat bantuan.
Dia menilai ini ada kesengajaan lurah, tim pendata dan perwakilan dari Dinas Sosial Kota Bima tidak mau menghapus nama warga tak layak. Malah terus dipertahankan, bahkan ada yang sudah meninggal.
“Aneh, masih ada warga sudah meninggal juga masih terdata,” ungkap Amirudin.
Untuk itu warga meminta pertanggungjawaban lurah dan tim dari dinsos Kota Bima.
Sementara Lurah Sadia, A Rajak membantah hal itu. Bahkan tidak tahu tentang data penerima BLT. Pasalnya data penerima BLT tanpa ada koordinasi dengan kelurahan, namun langsung oleh Dinsos Kota Bima dan tim.
Sementara untuk pendataan dilakukan kelurahan saat ini adalah untuk bantuan Covid-19 dari Kota Bima. “Soal data itu kami tidak tahu, silakan tanyakan ke tim dari Dinsos yang mendata,” kilahnya.
Sampai berita ini dilansir warga masih melakukan menyegel kantor lurah dengan syarat harus dihadirkannya oknum dari dinsos melakukan pendataan. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.