Kota Bima, Bimakini.- Dino (28), warga Kelurahan Rabadompu Timur, Kota Bima, terpaksa harus terbaring lemah akibat penyakit tumor dialaminya. Keluarga sangat berharap bantuan pemerintah untuk bisa berobat.
Dino baru dua pekan tiba di kediamannya setelah mengadu nasib di Kalimantan. Itu dilakukan untuk membantu ekonomi keluarga. Namun, akhirnya pulang setelah leher membengkak.
Dia hanya bisa menahan sakit akibat penyakit dialaminya, bahkan empat hari terakhir tidak bisa makan. “Sudah tidak bisa makan, hanya minum sedikit-sedikit saja,” tutur Marfah, orang tua Dino pada awak media di kediamannya, Senin (31/8).
Saat ini, kata Marfah, tumor yang menggerogoti leher anaknya semakin membesar. Bahkan untuk bernafas kesulitan. Jika dipaksa, terdengar suara seperti mendengkur.
Dino kini menumpang di rumah neneknya di RT 04 RW 02 Lingkungan Rasabou, Kelurahan Rabadompu Timur, Kota Bima. Nampak sekali beban derita yang dialaminya. Bahkan sampai tidak bisa berbicara akibat tumor.
Diceritakan Marfah, awal anaknya pulang ke Bima 19 Agustus 2020, sakit itu makin muncul. Meskipun mulai ada sejak Dino merantau di Kalimantan Utara. “Iya baru baru kemarin tiba di Kota Bima. Sebelumnya, selama 3 bulan anak saya diserang penyakit ini. Jadi pas tiba di rumah kondisinya sudah seperti ini,” ungkapnya.
Menurut Marfah, anak pertamanya itu sejak awal sakit, ingin pulang. Tapi terhambat karena Virus Corona. Akhirnya selama di Kalimantan, hanya menahan sakit dan tidak pernah sekalipun pergi berobat. Apalagi terkendala biaya dan tidak ada sanak saudara.
“Kata Dino awalnya hanya muncul benjolan biasa di bagian leher kanan, kemudian terus membesar seperti ini,” terang perempuan itu tak mampu menahan tangis.
Karena sudah ada di Kota Bima, pihaknya telah membawa Dino ke RSUD Bima untuk berobat. Tapi menurut dokter, diperkirakan anaknya menderita tumor. Hanya saja, pihak dokter menyarankan agar berobat lanjut ke Mataram atau Bali.
Namun dari saran itu, dia memikirkan biaya. Karena jangankan untuk berobat, mencukupi kebutuhan sehari-hari pun sulit “BPJS ada, tapi bagaimana untuk biaya lain selama kami di sana nanti,” keluhnya.
Selama belasan hari Dino di kampung halamannya, Pemerintah Kelurahan Rabadompu Timur belum ada yang datang melihat, apalagi untuk mendata agar bisa mendapatkan bantuan.
Kendati demikian, selaku orang tua, dia sangat berharap perhatian dan bantuan dari pemerintah, agar bisa meringankan derita yang dialami anaknya tersebut.
“Kalau bisa dibantu, biar anak saya sembuh,” lirihnya. (BE06)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.