Bima, Bimakini.- Masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan seperti saat ini, mulai dihantui dengan badai berbahaya bernama La Nina. Tidak hanya itu, badai tropis pun menjadi ancaman saat ini dan dikhawatirkan akan “bersatu” saat musim hujan nanti.
Terlebih kata Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Satria Topan Primadi, SSi, kala musim hujan nanti yang diperkirakan akan berlangsung pada dasarian pertama di penghujung tahun 2021, Desember mendatang, La Nina sudah aktif sejak beberapa waktu lalu hingga kini.
“La Nina saat ini sudah mulai aktif, ini banyak sekali mempengaruhi masa transisi saat ini. Harusnya masa peralihan gini, jarang terjadi hujan, ini malah lebih sering dan nyaris tiap hari terjadi hujan,” ujar Topan saat membuka acara Sosialisasi Layanan Informasi Cuaca Meteorologi Penerbangan dan Publik Selasa (16/11).
Itupun lanjut Topan, intesitas hujan di musim transisi seperti saat ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Malah katanya, kondisinya di atas normal dan lebih banyak lagi.
“Harapan kita bersama, semoga tidak ada badai tropis dan mempengaruhi hujan ringan saat ini,” ungkapnya dalam sosialisasi yang dihadiri pihak BPBD dan stakeholder lainnya.
Senada disampaikan kembali forecast senior Laksita Widomurti, hasil pengamatan mereka untuk wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu, musim hujan akan berlangsung pada dasarian pertama Desember mendatang. Kecuali katanya pada sejumlah wilayah di Kabupaten Bima seperti halnya di Sanggar dan Tambora.
Puncak musim hujan diperkirakan pihaknya, pada Januari hingga Februari 2022 mendatang. Malah sekitar April 2022 diperkirakan akan berakhir musim hujan dan akan berlangsung lebih lama.
Sementara fenomena La Nina bersifat lemah diperkirakan akan berlangsung hingga Juni 2022 mendatang. “Badai tropis belum ada tanda-tanda, tapi kemungkinan akan tetap ada,” ungkap Laksita saat menyampaikan materi.
Cuaca saat musim hujan nantinya juga diperingatkan pihaknya, bakal lebih ekstrim bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat, baik yang ada di Kota dan Kabupaten Bima serta Kabupaten Dompu agar waspada dengan cuaca ekstrem.
“Karena dampaknya, selain banjir juga ada bencana lain seperti halnya longsor, puting beliung dan petir,” ingatnya. IKR
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.