Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Pergeseran Tanah di Muku Karena Faktor Sesar Normal, Termasuk Galian C

Tim PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM memaparkan hasil penelitian pergeseran tanah di Muku, Senin 12 Juni 2023.

Bima, Bimakini.- Hasil tinjauan lapangan dan analisa lokasi gerakan tanah di Dusun Muku Desa Sanolo – Bolo dan di desa Kaowa -Lambitu, Tim PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM dipaparkan oleh tim, Senin 12 Juni 2023. Tim yang dipimpin oleh M. Kibar Suryadana, ST memaparkannya di hadapan Wakil Bupati Bima H. Dahlan M.Noer dan para pejabat terkait lingkup Pemkab Bima di Ruang Rapat Sekretaris Daerah.

Terkait fenomena alam yang terjadi di Dusun Muku RT.19 RW.07, Desa Sanolo-Bolo, Tim menyimpulkan bahwa penyebab dan pemicu retakan adalah karena keberadaan sesar normal di dekat lokasi, Juga akibat pengaruh gempa berkekuatan 5.6 SR yang terjadi pada 2 April 2023 lalu. Penyebab lainnya menurut tim karena adanya endapan (sedimen) lunak di bawah permukaan (>30 m), serta pemotongan lereng akibat aktivitas manusia sehingga menyebabkan lereng kehilangan kekuatan (resistance force).

Terkait fanomena tersebut, Tim PVMBG merekomendasikan beberapa hal yaitu pengurangan sedimen bulging (area yang mengalami kenaikan akibat tekanan dari atas sehingga terlihat seperti bukit baru) untuk mengurangi potensi longsoran bulging ke pemukiman, perluasan area terdampak/ potensi bahaya (kluster ring bahaya) serta relokasi pemukiman paling terdampak (Rusak Berat).

Rapat teknis juga merekomendasikan pengurangan beban volume tumpukan material yang membentuk bukiit kecil (nendatan) yang terangkat di area ujung utara, juga penghentian aktivitas penambangan, mengingat kondisi lereng yang tidak stabil.

Dalam jangka pendek harus diupayakan air tidak masuk ke dalam lokasi zona gerakan tanah (mahkota), pembuatan sodetan atau saluran drainase di area bulging agar tidak terjadi penjenuhan dan pembuatan kolam pada area yang bulging/naik.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Untuk jangka panjang disarankan untuk melakukan kajian geologi lanjut menggunakan survei geolistrik (resistivity) untuk mengetahui kondisi bawah permukaan salah satunya bidang gelincir/kontak bawah permukaan yang bergerak, penataan saluran drainase aliran permukaan serta perlu dibuat saluran kedap air dan diusahakan tidak melewati tengah pemukiman.

Wakil Bupati H. Dahlan M. Noer yang memimpin rapat pembahasan menekankan perlunya penanganan yang lebih cepat, terobosan dan inovasi.

Wabup juga mengajak semua elemen untuk bergerak bersama mengatasi permasalahan yang ada. “Hal ini penting agar kita tidak meninggalkan masalah yang akan menjadi bukan generasi berikutnya,” ujarnya.

Tim beranggotakan empat orang yaitu Kibar M. Suryadana (Penyelidik Bumi), Yohandi Kristiawan (Penyelidik Bumi), Ghele Radja Arios (Kepala Balai Nusra) dan Syatrin Kharis (Kepala Pos PGA Tambora). IAN

Iklan. Geser untuk terus membaca.
Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Pemerintahan

Bima, Bimakini.-  Tim PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM yang dipimpin oleh M. Kibar Suryadana, ST dan tiga orang anggota, Senin (12/6) juga melaporkan hasil...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Bencana geologi di Dusun Muku, Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, berdampak langsung pada lima rumah. Dua rumah dengan kondisi rusak parah,...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Pemerintah daerah memastikan akan ada langkah tindak lanjut yang akan dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait sampai dengan...