Yogyakarta, Bimakini.- Sanggar Seni Budaya Rimpu Bima-Yogya saat ini membutuhkan sentuhan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kota dan Kabupaten Bima.
Ketua Umum Rimpu Jogja, Muhammad Kurniadin Syafrudin mengatakan saat ini membutuhkan bantuan peralatan musik dan pakian/kostum adat Bima untuk menunjang program kerja Sanggar Seni Budaya Rimpu Yogyakarta. Baik dari Pemkab attau Pemkot Bima serta pihak yang peduli dengan pengembangan Seni Budaya Bima.
Dalam aktifitasnya dan keterbatasannya, lanjutnya, teater rimpu Bima-Yogyakarta memberikan nuansa baru pada kalangan mahasiswa dan masyarakat Bima di Kota Gudeg. Seiring dengan waktu, teater Rimpu berubah nama menjadi Sanggar Seni Budaya Rimpu Mbojo-Yogyakarta.
Syafruddin menuturkan bahwa saat ini sanggar rimpu di Yogyakarta ikut ambil bagian disetiap event budaya nusantara di Yogyakarta. Seperti pagelaran seni Senapati Nusantara. Dalam waktu dekat ini akan melaksanakan Diksar bagi anggota baru mulai, 21-23 April 2017 di Cemara Sewu Yogyakarta.
“Sebagai bentuk penghargaan pemerintah daerah istimewa Yogyakarta, Sanggar Seni Budaya Rimpu Yogyakarta tercatat di Dinas Parawisata Yogyakarta dan paguyuban seni nusantara. Hari ini kami membutuhkan bantuan pada pemerintah Kabupaten Bima dan Kota Bima untuk menunjang program kami sebagai bentuk kecintaan kami di budaya daerah ini,” harapnya dalam siaran persnya, Rabu (5/4/2017).
Proposal, kata dia, sudah berikan pada Bupati Bima pada saat pelantikan Kepma-Bima Yogyakarta bulan lalu. “Kami mengharapkan ada perhatian serius terhadap proposal yang kami berikan karena ini bukan persoalan kepentingan pribadi tetapi menyangkut kepedulian terhadap budaya daerah asli kita,” ujarnya.
Sanggar Rimpu Bima-Yogyakarta ini, kata dia, didirikan tahun 2004 dipelopori oleh Eka Ilham, MSi yang kini Ketua Umum SGI Bima. Rimpu didirikan sebagai bentuk kecintaan mahasiswa Bima di perantuan terhadap identitas budaya Mbojo.
“Tahun 2004 rimpu adalah sebuah seni pertunjukan panggung atau teater yang dikembang oleh mahasiswa Bima di Yogyakarta dengan menampilkan seni teater cerita-cerita rakyat Bima dalam sebuah pertunjukkan di panggung,” jelasnya. (BK25)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.