Kecurigaan terhadap Burhan yang menyantet dinilai pihak keluarganya tidak berdasar. Malah, Burhan dikenal berhubungan baik dengan keluarganya di Samili.
Keluarga korban, Sarif, mengaku korban malam itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit, tetapi di tengah jalan korban meninggal, karena kondisi lukanya yang sangat parah. Diakuinya, korban terluka akibat sabetan senjata tajam pada bagian kepala, pundak, punggung, lengan, dan kaki.
Dia membantah mengenai tuduhan warga Godo jika korban punya ilmu santet, apalagi hingga membunuh orang. Selama ini, katanya, korban dikenal baik dan sangat ramah dengan masyarakat di Samili.
Kepala Desa Samili, Muhammad Hatta, yang ditemui saat pemakaman korban, mengaku, prihatin dan turut berbela sungkawa atas meninggalnya korban. Dia tidak menyangka korban yang dikenal baik itu, dibunuh dengan cara tidak manusiawi seperti itu.
“Saya berharap pelaku pembunuhan korban bisa segera ditangkap Polisi dan diproses hukum,” harapnya di lokasi pemakaman, Selasa siang.
Pantauan Bimakini.com, suasana penguburan korban diselimuti dengan isak tangis keluarga. Sang istri, Nurmi, terlihat histeris di tempat pemakaman. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.