Kota Bima, Bimakini.com.- Terbakarnya enam ruangan di kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima, Senin dinihari lalu, direaksi oleh berbagai kalangan masyarakat Kota dan Kabupaten Bima. Umumnya, mereka menyesalkan kejadian itu dan mengharapkan aparat Kepolisian bergerak cepat mengidentifikasinya.
Bagi Syamsudin, warga Kota Bima, kejadian itu mengagetkan karena terjadi pada tengah malam. Pengakuan Satpam setempat, Saharudin, yang menerima informasi dari warga soal empat ‘pemuda Ninja’ yang memasuki areal kampus, harus ditelusuri agar cepat terungkap. Jika memang sengaja dibakar oleh oknum tertentu maka patut disesalkan karena konflik pribadi atau masalah lainnya berimbas pada perusakan fasilitas.
“Kejadian itu kita sesali jika memang ada yang sengaja membakarnya, karena fasilitas pendidikan digunakan oleh banyak orang,” katanya di Penatoi, kemarin.
Bagi Fitriah, warga Kecamatan Sape, kasus itu diketahuinya dari pemberitaan televisi. Dia menyesalkan jika fasilitas itu sengaja dibakar oleh oknum tertentu karena menganggu proses perkuliahan mahasiswa. “Kasus itu harus diusut tuntas agar diketahui motifnya,” harapnya di Sape, kemarin.
Menyusul kejadian itu, pihak STKIP Bima meliburkan perkuliahan selama tiga hari. Areal kejadian dipasangi garis larangan melintas oleh pihak Kepolisian (police line) untuk kepentingan penyelidikan.
Pihak Kepolisian mengaku sudah memeriksa sejumlah saksi berkaitan dengan kasus itu. Namun, hingga kini hasil penyelidikan belum dibeberkan kepada publik. Termasuk motif kejadian itu. (BE.12)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.