Bima, Bimakini.com.- Kendati Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura memastikan distribusi atau penyaluran pupuk lancar dan sesuai kebutuhan masyarakat, namun sejumlah petani di Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima masih menghadapi krisis pupuk jenis urea. Akibatnya, terancam gagal panen dan puso. Hal tersebut diakui Camat setempat, Yusuf, S.Sos, kemarin.
Diungkapkannya, hampir setiap petani pada seluruh desa di wilayah setempat mengeluhkan kekurangan pupuk. Selama ini penyaluran pupuk memang lancar, namun tidak memenuhi kebutuhan seluruh petani. Apalagi, dari tahun ke tahun jumlah luar areal tanam meningkat. “Rata-rata petani kita mengeluh karena memang pupuk yang didrop belum memenuhi kebutuhan, masih ada yang nggak kebagian,” katanya di Soromandi.
Dikatakannya, saat ini tanaman yang dikembangkan petani umumnya padi dan kacang kedelai. Namun, belum bisa berkembang signifikan karena persoalan distribusi pupuk yang terbatas. Ke depan, SKPD terkait diharapkan memertimbangkan perluasan (ekstensifikasi) lahan dalam menetapkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
“Memang RDKK yang ditetapkan sudah jelas, tapi kebutuhan petani belum sepenuhnya tercakup. Tahun ini untung fokus tanaman yang dikembangkan petani hanya padi dna kedelai. Coba kalau tiga-tiga ditambah jagung, maka petani akan maki kelabakan,” katanya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.