Kota Bima, Bimakini.com- Masyarakat Bima sangat familiar terhadap buah Kawi atau Kinca. Buah berkulit keras ini sangat digemari kalangan perempuan, tertama untuk rujak. Cukup dengan garam, cabe, dan gula, maka selera pun hadir. Rupanya, di Rembang, Jawa Tengah, buah Kawisi mereka mengenalnya telah diolah menjadi komoditi khas daerah tersebut. Buahkan olahan dalam bentuk serbuk diekspor ke Negeri Kincir Angin, Belanda. Di Bima sendiri, buah Kawi ini belum disentuh jadi kekhasan Dana Mbojo.
Merespons potensi tersebut, TBBM Pertamina Bima, Koordinator SME&SR Patnership Program Region Jatim– Balinus, bekerja sama dengan PT Trengginas Mangun Karsa memberi pelatihan pemberdayaan ekonomi masyarakat petani untuk pengolahan buah Kawi menjadi sirup, dodol, dan selai. Kegiatan ini diikuti lebih dari 100 peserta ibu-ibu dari wilayah Kota dan Kabupaten Bima, Senin (27/5).
Kegiatan yang bertempat di halaman Pertamina Bima ini direspons positif oleh peserta dan direncanakan empat hari. Peserta terlihat sangat antusias ketika dipragakan cara pengolahan buah Kinca oleh Siti Aminah, S.TP, M.Si, Agus Suyanto, S.TP, M.Si, Saptya Fajar Pertiwi, dan Ridhlowati Solekhatun, dari Program Studi Teknologi Pertanian Universitas Muhammadiyah Semarang. Apalagi ketika olahan sirup, dodol, dan selai dari buah yang kulitnya keras selesai dibuat oleh pelatih, peserta menyerbunya.
Hampir semua ibu-ibu yang mencicipinya tidak menyangka jika olahan buah yang selama ini hanya menjadi rujak bisa dioleh dan bernilai ekonomis tinggi. Cara membuatnya pun tidak terlalu rumit, apalagi dijelaskan semua bahan-bahan dan cara pembuatannya
Kepala TBBM Pertamina Bima, Parwoto, mengatakan kegiatan itu salahsatu bentuk kepedulian pertamina untuk pengembangan ekonomi masyarakat. Banyak buah-buah di sekitar, namun selama ini tidak dimanfaatkan dan diolah dengan baik menjadi sia-sia.
Jika buah tersebut dapat diolah menjadi kreasi bernilai ekonomis tinggi, kata Parwoto, maka dapat memberi maanfaat bagi keluarga. Lapangan pekerjaan bisa diciptakan, sehingga geliat ekonomi masyarakat menggeliat. “Ibu-ibu rumah tangga bisa mengubah buah-buah yang melimpah dan bermanfaat bagi keluarga,” ungkapnya
PJS Koordinator SME & SR Patnership Program Region Jatim–Balinus, Prawito, mengatakan pelatihan ini merupakan salah satu program kegiatan Small Medium Enterprise and Sosial Responsibility (SME&SR) Partnership Program atau lebih dikenal dengan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL). Diharapkan kegiatan ini dapat memberi pencerahan kepada masyarakat, sehingga berdampak pada kesejahteraan “Kami ingin memberikan manfaat bagi masyarakat Bima,” katanya
Kegiatan Bina Lingkungan (BL) ini, kata dia, sifatnya pemberdayaan bidang pendidikan, bidang sarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam, serta bencana alam. Program Kemitraan Pertamina, yakni pemberian bantuan pinjaman dan sifatnya dikembalikan, karena akan digulirkan. “Harapan kami, kegiatan ini memberi manfaat bagi yang mendapatkan pelatihan,” katanya. (BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.