Bima, Bimakini.- Air di bendungan Pelaparado meluap dibeberapa desa di Kecamatan Monta dan Woha, Kabupaten Bima. Sejumkah rumah warga terdampak.
Pantuan wartawan Bimakini.com, air meluap dari bendungan Pelaparado mengakibatkan banyak lahan pertanian digenangi. Mulai dari Desa Simpasai, Sie, Tangga, Sakuru, Tenga hingga Tente. Apalagi air bercampur lumpur.
Jalan raya pun tergenang dari luapan air Bendungan Pelaparado. Warga maupun pengguna jalan waspada.
Seorang petani asal Renda yang mengarap lahan di Desa Tenga erbatasan Tente, H Mustakim mengatakan, air campur lumpur meluap dari jam sembilan pagi hingga sore. Melihat keadaan tersebut, para petani yang menggarap lahan waspada, termasuk berlapang dada untuk terima resiko kerugian.
“Karena, kalau sampai air campur lumpur ini meluap hingga di atas dua hari, besar kemungkinan tanaman padi yang tumbuh subur tersebut akan membusuk,” katanya, Sabtu (6/2).
Lanjut Mustakim, keadaan seperti ini dialami para petani setiap tahun. Namun musibah tahun ini lebih parah, karena sebelumnya hanya luapan di bibir saluran.
“Tapi hari ini, semua air meluap ke barat. Sehingga air campur lumpur itu sangat cepat meluap menutupi pemukiman warga sekitar dan lahan petani, bahkan sampai menutupi jalan raya,” tuturnya.
Beruntungnya petani saat ini baru menanam padi, belum masuk musim bawang. Karena, jika bawang yang ditutup air campur lumpur, akan alami kerugian. (BE10)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.