Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Kelompok Rahmat Jaya Wakili NTB pada Lomba Pengolahan Ikan

Kota Bima, Bimeks.-

    Upaya kelompok pengolahan hasil perikanan Rahmat Jaya, patut diapresiasi. Melalui teknologi pengolahan ikan tuna menjadi abon yang diproduksi sendiri, kelompok di lingkungan Lewiroa Kelurahan Monggonao Kecamatan Mpunda Kota Bima itu dipilih menjadi duta Provinsi NTB dalam lomba pengolahan abon ikan tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

    Rabu (5/9), tim dari KKP menilai hasil pengolahan itu. Saat itu, tim didampingi Sekda Kota Bima, Ir. Muhammad Rum dan Camat Mpunda, Drs. Is Fahmin. Jika masuk dalam sepuluh besar kelompok pengolah hasil perikanan terbaik, kelompok Rahmat Jaya akan diundang mengikuti babak lomba selanjutnya di Jakarta.
    Camat Mpunda, Drs. Is Fahmin, menjelaskan, kelompok pengolahan hasil perikanan Rahmat Jaya dibentuk sejak tahun 2005 lalu. Saat dibentuk, anggotanya berjumlah 15 orang dengan status kelas pemula. Beberapa tahun kemudian naik kelas menjadi kelompok madya dan mendiversifikasi usaha.

    Kelompok Rahmad Jaya, katanya, telah melakukan banyak kegiatan yang berhubungan dengan bidang pengolahan hasil perikanan dan bidang lainnya. “Kelompok ini terbentuk dari kesadaran masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga untuk mengembangkan diri dan menghasilkan suatu kegiatan yang memberikan nilai tambah bagi penghasilan dan pengetahuan,” terang Is Fahmin.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

    Pengetahuan mereka mengolah hasil perikanan dan bidang lainnya, lanjutnya, diperoleh anggota kelompok dari pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang diadakan Pemkot Bima dan Pemprov NTB di lingkungan Lewiroa.

Usai Diklat, mereka rutin menggelar pertemuan dan memroduksi abon dan lainnya minimal empat kali seminggu. “Kalau bahan baku tersedia melimpah, produksi abon bisa melebihi empat kali seminggu,” katanya.
     Dikatakannya, modal awal dari usaha kelompok pengolahan hasil perikanan adalah dari iuran anggota yang dikumpulkan masing-masing Rp200 ribu. Sekarang sudah berkembang dan abon ikan yang diproduksi sudah banyak dijual di toko dan minimarket Kota Bima.

 Melihat kualitas hasil pengolahan ikan tuna menjadi abon, dia optimis kelompok Rahmat Jaya bisa menembus yang terbaik dalam lomba tingkat nasional tersebut.

Dia mengharapkan, Pemkot Bima mendukung sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menguatkan usaha kelompok Rahmat Jaya. Dukungan tersebut, setidaknya diperlukan juga untuk mewujudkan harapan mereka yang memiliki target ekspansi pasar. Tidak hanya di Kota Bima, tetapi dipasarkan juga di sejumlah daerah lain di NTB. (BE.19)
       

Iklan. Geser untuk terus membaca.

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Berita

Jakarta, Bimakini.- NTB, khususnya Pulau Sumbawa memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi salah satu contoh atau rolemodel yang visionable atau berkelanjutan. Hal itu...

CATATAN KHAS KMA

SAYA tidak punya pengalaman yang cukup untuk menulis tentang olah raga. Sejak pertama menjadi wartawan pun, saya lebih banyak menjadi wartawan bisnis, walau kadang...

CATATAN KHAS KMA

ADALAH Institut Perempuan untuk Perubahan Sosial (InSPIRASI) NTB pada 7 Desember 2019 lalu, mencanangkan gerakan Save Teluk Bima. Kegiatan dua hari itu, menjadi heboh...

NTB

Mataram, Bimakini.- Harmoni kehidupan masyarakat Nusa Tenggara Barat dibawah kepemimpinan Gubernur Dr. TGH M Zainul Majdi atau akrab disapa TGB, terwujud dan terjaga dengan...

Berita

Bima, Bimakini.-  Sejumlah pemuda terlihat sibuk di Pantai Lariti, Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima. Mereka memungut sampah-sampah yang berserak, mengumpulkannya. Itu mereka lakukan...