Kota Bima, Bimakini.com.- Hingga hari terakhir Ujian Nasional (UN) SMP/MTs, jumlah peserta yang hadir pada seluruh sekolah masih sama seperti hari pertama, yakni 2.810 siswa. Jumlah yang tidak hadir sebanyak 62 siswa. Sebagian besar dari mereka itu beralasan sudah menikah. Demikian disampaikan Sekretaris Dinas Dikpora Kota Bima, Drs. Alwi Yasin, M.AP, kepada wartawan, Kamis (26/4).
Namun, saat itu Alwi tidak merinci berapa persen siswa yang diakui sudah menikah tersebut. Sebagian lain yang tidak hadir karena sudah pindah keluar Kota Bima, tetapi datanya masih ada di sekolah. Kondisi itu, diakuinya, menjadi catatan Dinas Dikpora karena belum mampu memerbarui data secara berkala, sehingga data lama masih dipakai.
Lalu bagaimana aturan mengenai siswa yang sudah menikah? Menurut Alwi, hingga saat ini aturan yang berkaitan dengan itu belum dipelajarinya. Namun, sejauh ini yang diketahuinya siswa yang menikah masih bisa mengikuti ujian, asalkan nama mereka sudah terdaftar menjadi peserta ujian.
“Saya akan memelajari dulu aturan tentang itu, tetapi kalau mereka dibolehkan saya rasa berarti ada aturan yang mengaturnya,” jelas Alwi di Kelurahan Melayu.
Katanya, bagi sekolah yang melarang siswa hamil atau sudah menikah mengikuti ujian, juga belum berani disalahkannya karena belum diketahuinya secara pasti aturan tersebut. Merunut pada aturan wajib belajar sembilan tahun, memang selayaknya siswa pendidikan dasar dan menengah adalah mereka yang belum menikah.
“Hari ini (Kamis, Red) semua siswa SMP/MTs menjalani hari terakhir UN, sedangkan ujian susulan akan dilaksanakan hari Senin mendatang berdasarkan jadwal yang diterbitkan BNSP,” jelasnya. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
