Kota Bima, Bimakini.com.- Intensitas hujan yang relatif tinggi sejak seminggu terakhir, berpengaruh terhadap suasana batin masyarakat Kecamatan Sape. Seperti yang diungkapkan Nasaruddin, MPd.I, warga Desa Naru Kecamatan Sape.
Katanya, hujan beberapa hari terakhir mengingatkannya pada tragedi banjir bandang yang melanda Kecamatan Sape tahun lalu. Akibatnya, bersama sejumlah warga siaga pada malam hari, kuatir banjir kembali menerjang Sape.
Dikatakannya, selain itu beberapa warga pada berbagai desa di Sape rupanya melakukan hal yang sama, apalagi kondisi langit gelap menandakan hujan akan deras. “Kami tetap siaga pada malam harinya, takut kalau banjir bandang seperti tahun lalu datang tiba-tiba,” ungkapnya, Selasa (15/5), melalui telepon seluler.
Dikatakannya, saat ini hampir seluruh masyarakat Sape masih trauma terhadap banjir bandang tahun lalu, apalagi beberapa warga yang kehilangan tempat tinggal. Curah hujan yang relatif tinggi saat ini memang tidak bisa diprediksi, namun masyarakat harus waspada kalau saja banjir datang tiba-tiba.
Dia meminta Pemerintah Desa dan Pemerintah Kecamatan selalu mengingatkan atau mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap banjir bandang. Nasaruddin berharap musibah tahun lalu tidak terulang kembali untuk selamanya.
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Ar-Ridawan, H. Ridwan Umar, kepada seluruh santri dan jamaah mengingatkan agar tetap waspada terhadap bahaya banjir. Diingatkannya, hal yang sama tidak menutup kemungkinan akan kembali terjadi.
“Saat ini kita harus berserah diri kepada Allah, banjir bisa saja datang kapan saja bergantung Allah, kita harus tetap berdoa agar banjir yang melanda kita tahun lalu tidak kembali lagi,” ujarnya. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
