Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Keberingasan Massa

 Ada yang perlu dikritisi dari fenomena di daerah Bima dalam beberapa tahun terakhir. Masyarakat  atau kelompok massa tertentu mudah tersulut emosi ketika menghadapi para pelaku kejahatan. Tidak hanya itu, mereka yang diisukan berbuat kejahatan atau menyantet kerap menjadi sasaran empuk hajaran massa. Menjadi semacam “sansak hidup”. Kasus pembakaran pemuda yang diduga mencuri ternak di kawasan pantai Papa Kecamatan Lambu adalah fakta terakhir yang memilukan. Anarkisme yang diumbar semaunya tanpa pertimbangan dan atas nama massa. Tentu saja rasa kemanusiaan kita terkoyak. Bukankah demikian suara hati Anda?

       Kasus yang menimpa Fatur, mahasiswa STKIP Bima, adalah kenyataan baru. Usai menabrak anak di wilayah Penatoi, pemuda itu ingin mengamankan diri ke Polsek. Namun, teriakan maling sepanjang jalan memaksanya lari tidak tentu arah. Hajaran massa pun diterimanya. Untung aparat Kepolisian cepat mengatasi, karena emosi tidak terkendali dari rangkaian tangan dan benda yang ditimpuk massa bisa mengirimnya ke liang kuburan.

       Ada yang menduga fenomena letupan emosi massa itu karena akumulasi sejumlah kasus kejahatan yang muncul selama ini. Kejahatan menampakkan wajah sangar di depan publik. Fenomena keresahan yang melingkupi dinamika sosial. Menganggu tertib sosial. Momentum yang muncul langsung dimanfaatkan  untuk menuntaskan kekecewaan terpendam. 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Aspek lainnya, ada yang menilai aksi “cepat-tuntas” massa itu ekspresi ketidakpercayaan terhadap ptoses hukum. Praktik hukum di negeri ini dicurigai sebagian publik menodai rasa keadilan masyarakat. Hukum tumpul ke atas, tajam ke bawah. Nah, kritikan ini mesti diatensi oleh pihak aparat sebagai bahan evaluasi.

Reaksi cepat massa seperti yang kerap terlihat, selayaknya juga menjadi sisi keprihatinan kita. Mengapa kemarahan kita mudah meletup hanya karena teriakan yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya? Masalahnya, bisa jadi pada suatu saat juga menimpa kita semua ketika mengadapi hal yang sebenarnya sepele. Mari merefleksinya di titik ini. (*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Politik

Bima, Bimakini.com.- Konflik antarsimpatisan Paslon  saat berkampanye, dinilai karena masih memakai pola mobilisasi massa untuk mengukur adanya pendukung. Semestinya cara mobilisasi tersebut tidak relevan...

Politik

Bima, Bimakini.com- Pasangan calon (Paslon)  Hj Indah Damayanti Putri-Dahlan blusukan ke Kecamatan Donggo, Kamis (3/9/2015). Mereka dijemput massa pendukung di Dusun Muku, Desa Sanolo, Kecamatan...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Rumah warga Desa Lanta Kecamatan Lambu, Karim Ama Kasa (60), dirusak massa. Perusakan terjadi pukul 23.40 WITA, Kamis lalu lantaran petani itu...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.com.- Peran anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima dalam mengawal proses pembangunan, dipertanyakan oleh massa Masyarakat Untuk Transparansi daerah (Matanda) Bima...

Politik

Kota Bima, Bimakini.com. Sejumlah caleg di Kota Bima diberi peringatan oleh Panwaslu Kota Bima karena melakukan kampanye di luar jadwal. Mereka melakukan kampanye dengan...