Kota Bima, Bimakini.com.- Dua anggota inti Linmas Kota Bima, Samsyudin dan Maslan, dipindahkan ke tempat lain. Mereka mengaku eksekusi pemindahan itu tanpa alasan yang jelas.
Maslan dipindahkan ke Kelurahan Sambinae, sedangkan Syamsudin di Kelurahan Penanae. Mereka dipindahkan bukan melalui Surat Keputusan (SK), tetapi surat tugas yang tidak tercantum masa tugas. Terhitung 23 Mei 2012.
Menurut pengakuan Syamsudin, pemindahan itu sarat tendensi. Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (BakesbangPolinmas) Kota Bima, Drs. M. Nur Madjid, MH, punya alasan pribadi mengenai pemindahan itu, bukan karena kebutuhan organisasi. Pasalnya, mereka tetap bekerja tanpa alpa melaksanakan program. Apalagi, tidak pernah membangkang atau melanggar aturan pekerjaan.
“Putusan pimpinan ini ada tendensi tertentu. Kami tidak pernah membangkang atu melanggar dalam hal pekerjaan. Kami selalu ada setiap program dijalankan,” ujar Syamsudin di kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, kemarin.
Diceritakannya, pemindahan itu tanpa alasan jelas. Surat tugas ke kelurahan itu, diberikan saat Syamsudin sedang terbaring di Rumah Sakit karena kecapaian usai bergotong-royong membersihkan Dam Rabasalo Penatoi.
Saat selama sakit pun, katanya, tidak satu pun anggota Linmas, termasuk Kepala Linmas yang menjenguknya. Belakangan, diketahui jika Kepala Linmas yang melarang menjenguk. Katanya, anggota diintimidasi bagi yang menjenguk akan dipindahkan ke Kelurahan. “Kok begini caranya,’ sesal Syamsudin.
Lepas dari kepindahan itu, Syamsudin dan Maslan, mengaku menerima saja. Namun, disesalkannya, kenapa sampai memengaruhi silaturahmi dengan sesama anggota Linmas. Menurutnya, rekan sesama anggota Linmas, seolah tidak berani berinteraksi atau mendekati mereka. Selalu menghindar dan menjauh.
“Kami sesalkan hal ini, teman-teman sesama Linmas sepertinya takut berteman dengan kami. Ada apa ini?” tandas Syamsudin yang saat itu bersama Maslan.
Mereka mengharapkan sikap seperti itu, tidak usah ditampilkan, karena akan merusak silaturahmi. Mereka ingin silaturahmi tetap terjaga, kendati dipindahkan. Kendati mereka hanya pegawai rendahan yang kerap bergelut dengan sampah, tetapi sikap menghargai diperlukan.
“Pimpinan mestinya paham bagaimana merangkul semua bawahan, meski kita ini tenaga tukang jaga dan pembersih kotoran atau sampah. Bukan malah membuat gap, apalagi mendoktrin anggota lainnya,” kata Syamsudin.
Kepala Bakesbangpolinmas, Drs. Nur Madjid, MH, yang dihubungi sejumlah wartawan melalui telepon seluler, menegaskan, Syamsudin dan Maslan bukan dipindahkan. Tetapi, dikembalikan ke kelurahan untuk membantu memberikan informasi terhadap setiap masalah yang dihadapi kelurahan.
Dikatakannya, Bakesbangpolinmas membutuhkan informasi pada setiap kelurahan. Selain mereka, ada juga anggota Linmas yang dikembalikan bertugas di Kelurahan Kolo Kecamatan Melayu. “Kita ini setiap saat membutuhkan informasi setiap kelurahan, jadi kita tugaskan mereka untuk membantu memberikan informasi,” katanya.
Apalagi, terang Nur, setiap mutasi (pindah tugas), pegawai harus siap bertugas di mana saja, termasuk mereka. Mengenai status mereka, diakui tetap menjadi anggota Linmas meski bertugas di kelurahan.
“Saya tidak ada kepentingan apa-apa dan tidak ada masalah dengan mereka. Saya ini kan hanya orang yang dipercaya mengemban amanah di BakesbangPolinmas, yang suatu saat bisa dipindahkan juga,” ujarnya. (BE.19)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
