Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Konflik Antarwarga

Kita dikejutkan lagi munculnya kasus konflik antarwarga yang berujung korban jiwa. Kelompok warga Desa Roka Kecamatan Belo bersitegang dengan warga Desa Roi Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima, Senin siang. Satu korban jiwa setelah peluru yang dimuntahkan dari senjata rakitan, tiga orang lainnya terluka. Kenyamanan desa bertetangga itu pun ternoda. Dugaan pemicunya adalah dendam lama dan kericuhan saat hiburan malam.

Entah sudah berapa nyawa melayang dari arena konflik antarkampung seperti itu. Edisi Senin siang itu kian menambah buram kanvas langit Kabupaten Bima. Kita prihatin, karena darah berceceran percuma sebagai implikasi dari umbaran emosi.     
    Tiga sisi yang mengental dari kejadian Roi-Roka itu adalah hilangnya kerekatan sosial, letupan emosi yang mudah menyembul, dan kecolongan soal izin hiburan malam, terutama bertemakan musik. Mencermati kondisi merujuk berbagai kasus sebelumnya, pada level tertentu kerekatan sosial hilang jika dibandingkan dengan sebelumnya. Kini konflik personal yang awalnya hanya melibatkan satu atau dua orang, bisa berubah menjadi konflik horizontal bereskalasi luas. Ditambah senjata tajam dan senjata api rakitan. Konflik tanah antarsaudara pun berpotensi menimbulkan korban jiwa. Begitu mudah letupan emosi memuncak dan bertindak yang mengancam jiwa orang lain.
Ada yang perlu dicermati dari pola hubungan sosial hari ini, karena jika dibiarkan begitu saja akan membangun kesan kuat bahwa Mbojo daerah rawan. Soal lain yang kembali menyebabkan kecolongan adalah izin hiburan malam, terutama beraroma musik. Saatnya mengetatkan perizinan demi meminimalisasi kejadian, setidaknya dari arena hiburan malam. Fakta empiris membuktikan, setidaknya dua hal, bersenggolan sedikit saja bisa fatal karena direspons berlebihan dan arena hiburan malam kerap menjadi pertemuan “dua arus panas”  yang menghangatkan suasana.
Konflik ini harus segera didamaikan. Berdamailah di perbatasan. Imbas kejadian  itu tidak saja soal korban jiwa, tetapi harmoni yang terkoyak di antara sesama Muslim. Bukankah sesama Muslim itu adalah saudara? (*)                       
 

Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Opini & Sudut Pandang

Oleh: Khairudin M. Ali*) SAYA sebenarnya sudah lama memprediksi dan mengingatkan semua pihak, sebelum ribut-ribut media mempersoalkan kerja sama dengan pemerintah seperti yang terjadi...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Bima merupakan daerah dengan tingkat kriminalitas tinggi. Hal itu disampaikan Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs. Umar...

Hukum & Kriminal

Dompu, Bimakini.- Situasi kondusif sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembangunan. Bila pembangunan baik, maka demikian juga dengan situasi keamanan. Untuk menangani konflik, dibutuhkan sinergitas semua...

Dari Redaksi

ADA satu pertanyaan yang selalu mengemuka di tengah dinamika kehidupan sosial kita. Mengapa konflik antarkelompok warga selalu muncul di Dana Mbojo? Pertanyaan yang selalu...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Konflik yang muncul selama ini, tidak terjadi begitu saja, namun dipengaruhi sejumlah aktor. Konflik di Bima juga selalu muncul, karena program...