Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Kasus Pembacokan di Sape Disayangkan

http://www.lensaindonesia.com/

Ilustrasi

Bima, Bimakini.com.-Akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Bima, Nasaruddin, MPd.I, menyayangkan aksi pembacokan di Kecamatan Sape yang berawal dari dendam pribadi, kemudian berakhir dengan perseteruan antarpemuda. Segala bentuk persoalan bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan dan jalan damai.

     Dijelaskannya, perilaku saling menyimpan dendam dan tidak saling memaafkan dibenci Islam, apalagi dampaknya melibatkan masyarakat. Antarwarga desa tidak ada bedanya, apalagi merupakan mayoritas beragama Islam. “Saya sangat sedih keluarga besar saya di Kecamatan Sape harus saling menyerang, kita harus bisa menahan emosi kita. Banyak cara untuk menuntaskan segala persoalan bukan dengan harus saling menyerang dan membunuh, karena cara yang demikian merupakan cara jaman jahiliyah,” ujarnya Jumat (30/11) melalui telepon seluler.
     Jika ada persoalan yang berkaitan dengan proses hokum, katanya,  bisa dilakukan dengan menempuh jalur hokum. Kalau ada masalah yang bisa diselesaikan dengan cara bermusyawarah, sebaiknya segera dituntaskan untuk menghindari dendam.
Diakuinya, persoalan yang dihadapi bisa diselesaikan ukan dengan saling menyerang yang menyebabkan putusnya hubungan silaturahim. “Saya berharap agar warga dua desa yang saat ini bersitegang bisa bersabar dan mengutamakan uhwa Islamiyah karena kita semua adalah saudara,” harapnya.
      Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima, Ilham Yusuf, SE, menyayangkan kasus pembacokan itu. Sisarankannya agar persoalan itu bisa dilimpahkan ke ranah hukum dan masyarakat bisa secepatnya islah.
“Kita semua adalah saudara. Kta bertikai orang lain tertawa, ini harus kita renungkan,” ujarnya.
Seperti diberitakan Jumat, Rabu (28/11) sekitar pukul 20.00 WITA, Burhanuddin (26), warga Desa Bugis Kecamatan Sape dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Bima karena terluka parah. Pergelangan tangan kirinya putus akibat sabetan senjata tajam dan puluhan luka jahitan dibawah ketiaknya.
Petani itu diduga dibacok warga asal Desa Soro Kecamatan Lambu gara-gara cekcok saat main bola, Rabu sore.  Informasi yang diperoleh Bimakini.com, imbas kejadian itu menimbulkan reaksi warga Bugis sehingga sempat mengejar pelaku pembacokan. (BE.18)
         

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Personel Polsek Bolo Polres Bima berhasil mengamankan terduga pelaku penganiayaan di Desa Rato Kecamatan Bolo Kabupaten Bima Rabu 24/05/23 pukul 01.30 Wita...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.-BM alias EF, pria 32 tahun warga Desa Tambe, Kecamatan Bolo Kabupaten Bima ini, nekat membacok pria sesama kampungnya berinisial MD, 48 tahun,...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.-Kepolisian Sektor Parado Polres Bima berhasil mengamankan terduga pelaku penganiyayaan di Desa Parado Rato Kecamatan Parado Kabupaten Bima, Selasa 25/04/23 sekira pukul 03.20...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.-Setelah mengamankan sebanyak empat orang sebagai pelaku kasus pembunuhan seorang anggota Pol PP di Desa Tolouwi Kecamatan Monta Kabupaten Bima Senin lalu, polisi...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Upaya Kepolisian Resor Bima memburu para terduga pelaku penganiayaan di Desa Tolouwi yang menyebakan korbannya meninggal dunia, membuahkan hasil. Gerak cepat Tim...