Connect with us

Ketik yang Anda cari

Politik

Masyarakat Melek Politik, Eliminir Pemerintahan Korup

Kota Bima, Bimakini.com.-  Kota Bima tidak lama lagi akan menggelar Pemilihan Wali dan Wakil Wali Kota Bima.  Proses pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) jangan hanya menjadi seremonial politik saja, yakni memilih pemimpin. Namun bagaimana mendorong terwujudnya Pemilu berkualitas agar tidak merlahirkan pemimpin korup. Demikian dikatakan akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Mbojo Bima, Syarif Ahmad, M.Si, kepada Bimakini.com, Senin (10/12).

Dikatakannya, banyaknya biaya politik selama ini yang dikeluarkan para calon membuka peluang bagi mereka bersikap korup saat berkuasa. Untuk itu, masyarakat harus cerdas menentukan pilihan secara rasional, bukan karena iming-iming material. “Biaya besar itu punya potensi untuk diperjuangkan oleh aktor politik untuk dikembalikan dengan plus-plus keuntungan dengan cara ilegal,” ujar Syarif.
Untuk itu, kata dia, pilihan yang masuk akal saat ini adalah mendorong masyarakat agar melek politik. Demokrasi tidak sekadar memilih pemimpin, tetapi partisipasi dalam kebijakan, hak, dan kewajiban sebagai warna Negara. “Dengan melek politik, masyarakat tidak akan terjebak dalam politik pencitraan semata,” katanya.
      Saat momentum Pemilukada, jelasnya, penting bagaimana masyarakat  dicerahkan tentang rekam jejak para kandidat. Media memiliki peran penting dalam memberi pencerahan mengenai rekam jejak para figur pemimpin.
Menurut Syarif, elemen yang paling berperan penting dalam mendorong masyarakat melek politik adalah partai. Kenyataan yang ada partai politik tidak maksimal melaksanakan peran itu. “Jujur, sekiranya aktor-aktor partai politik paham fungsi, parpol merupakan salahsatu pihak yang strategis untuk menjalankan fungsi pendidikan politik,” ujarnya.
Perguruan Tinggi (PT), kata dia, seharusnya bisa mengambil peran untuk itu. Demikian juga dengan kelompok lainnya, media, LSM, atau kelompok sipil lainnya harus menjadi komunitas mencerdaskan. Media menjadi strategis dalam melakukan fungsi sosialisasi politik. “Itu ketika media tidak terjebak dalam pragmatisasi,” ujarnya. (BE.16)
 

Iklan. Geser untuk terus membaca.
Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Pemerintahan

Dompu, Bimakini. – Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Raba Bima menyerahkan DIPA Petikan Tahun Anggaran (TA) 2022 kepada Satuan Kerja (Satker) Wilayah Kabupaten Dompu,...

Politik

Bima, Bimakini.com.- Pendukung pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bima, Indah Damayanti Putri dan Dahlan M Noer, memadati arena  rapat terbuka di lapangan...

Politik

Bima, Bimakini.com.- Kondisi kekinian roda pemerintahan Kabupaten Bima dinilai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Bima, Ady Mahyudi-A Zubair, merosot. Hakikat  pemerintah menjadi pelayan bagi...

Opini

Oleh: Ahmad Ada yang menarik dari Pilkada Kabupaten Bima. Keterlibatan kelompok yang mengatasnamakan dirinya Gerakan Masyarakat Pemilih Cerdas (Gema-Pis) dan Rumah Cita. Seperti diberitakan...

Politik

Kota Bima, Bimakini.com.- Eskalasi suhu politik prosesi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Bima, bukan saja dirasakan warga wilayah setempat. Tetapi, berimbas dan berpengaruh...