Kota Bima, Bimakini.com.- Seluruh bakal calon Wali dan Wakil Wali Kota Bima periode 2013-2018 adalah keluarga besar masyarakat Kota Bima dilihat dari kultur dan agama. Masyarakat Kota Bima diharapkan arif dan bijaksana menyikapi pesta demokrasi dengan cara tidak saling menebar fitnah, tidak menjatuhkan, dan tidak saling bermusuhan serta membangun kelompok tertentu.
Demikian dikatakan Wali Kota Bima, HM. Qurais, Minggu (10/3) lalu, di Mande.
Katanya, dari seluruh paket bakal calon yang tampil dalam bursa Pemilukada berdarah Bima dan umat Islam. Momentum pesta demokrasi itu merupakan wahana saling merekat tali silaturahim, bukan ajang bercerai-berai. “Karena adat orang Bima tidak mewariskan perpecahan saat mencari seorang pemimpin,” katanya.
Qurais menilai, telah terjadi pendewasaan pola pikir masyarakat Kota Bima dalam menghadapi Pemilukada dan itu dibuktikan masih kondusifnya daerah meski suhu politik memanas. Dia menginginkan masyarakat Kota Bima menjadi teladan bagi daerah lain dalam menyikapi pesta demokrasi yang sehat tanpa adanya gangguan Kamtibmas.
“Kita harus bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam menyelenggarakan pesta demokrasi, stabilnya suhu politik dan tidak adanya gunjang-ganjing masalah Pemilukada menjadikan masyarakat Kota Bima sebagai teladan dan kiblat bagi daerah lain untuk menyelenggarakan Pemilukada yang sehat,” ungkapnya.
Menurutnya, akan lebih indah jika masyarakat mampu menciptakan Pemilukada sebagai ajang pembelajaran dalam memelajari paket calon dari sisi kepribadian dan visi-misi. Melalui cara itu menjadikan masyarakat Kota Bima dewasa menghadapi pesta demokrasi.
Dia berharap kondusivitas Kota Bima bisa dijaga hingga selamanya dalam rangka menjadikan Kota Bima yang lebih baik hingga ke depan. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.