Bima, Bimakini.com.- Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Republik Mahasiswa Malang (Reman) asal Bima berunjuk rasa di depan Kantor Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Kamis (15/8/2013). Namaun massa mendapat terror, usai aksi mereka menemukan enam motor yang digunakan ditikam pada bagian bannya. Mereka terpaksa mendorong motor ke bengkel, dalam satu motor terdapat dua tikaman.
Mereka menilai masih banyak persoalan dunia pendidikan di Bima yang membutuhkan perhatian serius.
Koordinator Aksi, Hairul Anam, mengatakan basih banyak sekolah yang kondisi fisiknya cukup memerihatinkan. Kenyataan itu bertolak belakang dengan kebijakan anggaran pendidikan 20 persen. Mestinya ketika alokasi anggaran jumlahnya besar, maka sarana pendidikan sudah memedai. “Ternyata masih ada sekolah yang seperti kandang ayam, seperti d Ngali dan mungkin juga banyak di Bima,” katanya saat berorasi.
Hairul menilai ada ketidakseriusan dalam mengelola pendidikan. Demikian juga masih adanya keluhan masyarakat terhadap pungutan liar di sekolah-sekolah. Kenyataan itu tentu sangat merugikan masyarakat dan siswa didik.
Tidak itu, saja massa juga meminta agar proses rekruitmen tenaga pengajar benar-benar dilakukan. Pasalnya, masih ada guru yang mentalnya tidak mendidik, sehingga berdampak pada generasi yang diajar.
Mereka menginginkan adanya perubahan didunia pendidikan. Karena menjadi titik dasar pembangunan, yakni dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Aksi itu awalnya tidak mendapat penjagaan dari aparat kepolisian. Setelah aksi berlangsung lama, barulah satu dalmas aparat ke lokasi. Demikian dengan Sat Lantas yang mencoba mengatur arus lalu lintas.
Sebelumnya, pendemo di dekati beberapa orang, terlihat mereka menolak ajakan. Mereka tetap berorasi dan tidak ingin terpengaruh dengan lainnya. (pian)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.