Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Warga Sape Sumbang Pohon Pisang pada Mahasiswa

Kota Bima, Bimakini.com.-Aksi unjukrasa yang menyorot kondisi jalan lintas Sape-Wera, masih dilakukan oleh massa Kerukunan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Sape (KKPMS). Hingga Jumat siang, penanaman puluhan pohon pisang dilakukan pada sepanjang 200 meter ruas jalan Provinsi NTB. Tepatnya dimulai dari samping Masjid Besar Al-Munawarah Sape.

Menariknya, sejumlah pohon pisang jurstu diterima dari masyarakat yang bersimpati pada aksi itu. Imbas dari aksi mahasiswa itu, aktivitas kendaraan di ruas jalan tersebut lumpuh total.

Para pengendara terpaksa mencari jalan alternatif untuk menuju ke lokasi tujuan masing-masing. Aksi puluhan mahasiswa itu tanpa pengawalan pihak aparat Kepolisian. Warga sekitar pun ikut berpartisipasi dan mendukung aksi yang dilakukan kaum muda itu.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Mahasiswa yang sempat membangun tenda dan menginap di areal jalan tersebut sempat didatangi pejabat pemerintah. Termasuk Camat Sape, Muhaimin, S.Adm dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima Drs. HM. Najib dan M. Firdaus,  SH, MH, sekitar pukul 21.30 WITA.

Camat Sape menyatakan pemerintah kecamatan sudah menyampaikan kondisi jalan itu kepada Gubernur NTB saat pelantikan di Mataram, secara lisan maupun tertulis. Gubernur sudah meresponsnya dan insyaAllah biaya perbaikan jalan ini akan dianggarkan pada tahun 2013-2014.

“Saya juga secara pribadi sangat merespons apa yang dilakukan oleh rekan-rekan mahasiswa, karena ini menyangkut kepentingan umum,” katanya.

Saat itu, Najib dan Firdaus juga menyampaikan kepada mahasiswa serta masyarakat yang ikut mendengarkan. Legislatif akan menyambung aspirasi masyarakat Sape dan Wera pada sampai ke tingkat Provinsi NTB. “Kami pun sudah mendengarkan tentang anggaran untuk perbaikan jalan lintas Sape-Wera ini akan segera dicairkan. Maka untuk itu, mari kita bersabar dan menunggu,” jelas Najib.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Katanya, kalau anggaran Kabupaten Bima yang akan digunakan, akan segera mendesak Bupati secepatnya.

Koordinator aksi, Wahidin, merasa tidak puas terhadap penjelasan beberapa pihak pemerintah tersebut. Dia menginginkan deadline waktu tiga hari  untuk mendatangkan peralatan dan material untuk perbaikan jalan itu. Jika dalam waktu yang telah di tentukan pihak pemerintah tidak memenuhinya, maka mahasiswa akan tetap melakukan aksi dan menanami ribuan pohon pisang pada sepanjang jalan yang rusak.

Nah, pada hari kedua aksi, puluhan pohon pisang tampak berjejer rapi di sepanjang jalan sekitar jaraknya 200 meter. Mereka menyatakan jika dalam waktu yang telah ditentukan belum direspons oleh pihak pemerintah, maka puluhan mahasiswa dan masyarakat akan melakukan aksi yang sama meski dalam waktu yang akan lama.

Warga Sape, Usman Muhammad, menyatakan masyarakat sangat mendukung penuh apa yang dilakukan oleh kaum muda, karena memang kondisi jalannya rusak parah. “Lebih baik jalan ini ditanami pisang, daripada digunakan untuk berkendara, karena kondisinya rusak dan sering menimbulkan kecelakaan,” katanya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Pohon-pohon pisang tersebut juga sengaja dibawakan oleh warga sekitar. Ruas jalan itu hingga menuju Wera memang rusak dan mengganggu mobilitas masyarakat. (K01)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Selain di areal Gedung Seni Budaya (GSB) setidaknya ada lima titik pohon besar rawan tumbang dan rapuh di ruas jalan di...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Pemkot Bima melalui OPD terkait akhirnya melakukan pemangkasan terhadap dahan pohon rapuh berada di sepanjang areal Gedung Serba Guna (GSB) Kelurahan...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Kondisi pohon dan dahan di area Gedung Seni Budaya (GSB) dan jalan Sawo, Kelurahan Rabangodu Utara  sudah tua dan dikuatirkan membahayakan...

Peristiwa

UNTUK mengisi waktu luang, dr Akbar kembali mengeluarkan handphone untuk menulis perjalanannya di Palu. Tempat favoritnya yaitu Masjid An Nur Sigi – Palu. Berikut...

Politik

Bima, Bimakini.- Gagasan pembangunan pariwisata Kabupaten Bima dengan sebutan SAKOSA yang baru saja dikenalkan pada 1 April 2017 lalu, sudah menuai penolakan. Adalah Jasmin...