Dompu, Bimakini.com.- Hujan yang terus-menerus mengguyur wilayah Kabupaten Dompu sejak beberapa hari terakhir dikuatirkan oleh para petani jagung. Agenda panen jagung tertunda dan petani tidak bisa menjemur hasil panen mereka.
“Hujan menjadi kendala panen jagung kita,” ujar Baharudin, warga Kecamatan Manggelewa, Selasa (21/4/2015).
Dampak cuaca itu, petani terpaksa menjual dalam kondisi basah dan harganya tidak semahal harga saat kering. Keinginan menunggu cuaca cerah pun dihadapkan pada kebutuhan sehari- hari. “Menjual kering dan basah jauh berbeda,” ujarnya seraya berharap cuaca seperti itu cepat berakhir.
Hal senada juga dikatakan oleh Hamid, warga Lanci. Dia mengaku terpaksa menunggu cuaca cerah untuk memanen jagungnya. Pertimbangannya karena harga jual jagung kering dan basah itu berbeda. Harga saat basah kurang dari Rp2.000 per kilogram, tetapi kalau dijual kering mencapai kurang lebih Rp2.700. “Semoga cuava tidak menentu ini cepat selesai,” harapnya.
Beberapa petani jagung juga mengakui kalau masalah harga sudah cukup memadai menyusul penentuan yang dilakukan oleh Presiden RI. Tetapi, terkendala lagi pada cuaca yang tidak bersahabat dalam beberapa hari terakhir yang membuat mereka harus sedikit bersabar. “Kuncinya kita bersabar sambil menunggu cuaca membaik,” ujar Mansyur, warga Matua yang juga menanam jagung di sekitar Ncando. (ju)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.