Koleksi medali yang diraih Andrian dari berbagai kejuaraan/foto dok.fbpribadi
Atlet lari gawang 400 meter putra yang mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada arena Pekan Olah Raga Nasional (PON) XIX Jawa Barat, Andrian, meraih medali emas. Pemuda kelahiran Desa Rasabou Kecamatan Bolo Kabupaten Bima itu melesat bak meteor di lintasan bergengsi. Gesit melompati palang penghalang, lalu berlari secepatnya di lintasan, dan berpacu nafas dan kecepatan maksimal meniti garis akhir. Pencapaiannya di Bandung itu menambah koleksinya selama ini setelah melanglangbuana di ASEAN dan level internasional. Andrian menghentak mata publik nasional, karena potensi Mone Mbojo layak diperhitungkan.
Tentu saja prestasi Andrian membanggakan, diharapkan mampu memantik motivasi remaja dan pemuda lainnya agar mengikutinya. Apa yang dicapai anak kelima dari delapan bersaudara itu pasti dari usaha keras, kucuran keringat, dan kedisiplinan (latihan) tinggi. Ya, emas yang diraih Andrian selayaknya dilihat sebagai titian motivasi bagi generasi hari ini agar leboh moncer lagi.
Apa makna emas-nya Andrian itu bagi generasi muda hari ini? Mari merefleksinya dalam kebeningan pencermatan. Emas itu seakan ‘menutup kabut tipis’ celah dinamika kaum muda di Bolo dan sekitarnya yang akhir-akhir ini terjebak dalam beragam kasus negatif. Sebut saja penjambretan, Curanmor, Curas, dan pil Tramadol mewarnai wilayah Bolo dan sekitarnya. Diakui atau tidak, locus delicti Bolo akhir-akhir ini leading dalam bentuk kriminalitas seperti itu.
Nah, Andrian hadir bak oase di tengah padang pasir. Andrian adalah contoh par exelence dari keuletan dan kegigihan menghasilkan prestasi hingga mengharumkan daerah. Prestasinya sudah berderet panjang. Pada titik ini, masyarakat Bolo dan Mbojo umumnya patut berbangga. Ke depan, kita mengharapkan ada titik balik kesadaran kaum muda Mbojo umumnya agar berkaca pada keberhasilan rekannya itu. Menduplikasi kegigihannya, memahami spirit perjuangannya, lalu berkreasi sendiri menemukan form terbaik untuk meraih pencapaian optimal.
Sekali lagi, Andrian telah memberi fakta. Sekarang, tinggalkanlah aktivitas tidak berguna dan merampas hak orang lain. Segala sesuatu kepemilikan benda harus didapatkan melalui kerja dan keringat. Jauhkan pil Tramadol dari mulut, karena pintu masuk melebarnya khayalan dan mimpi. Suatu racun berbahaya bagi kesehatan mental kaum muda.
Akhirnya, selamat untuk Andrian!
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
