Kota Bima, Bimakini.- Menjadi jurnalis tidak cukup hanya bermodal kartu pers saja. Namun banyak hal yang harus dimiliki, salah satunya memahami betuk Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
Hal itu disampaikan Redaktur Bimakini.com, saat menjadi pembicara pada pelatihan Jurnalistik yang diadakan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Mata Kampus Institut Agama Islam (IAI) Muhammadiyah Bima, Minggu (13/11/2016).
“Jurnalis itu bukan sekedar tenteng kartu pers, membusungkan dada, tidak menunjukkan sikap sopan santun. Wartawan itu memiliki etika dan semua tertuang dalam Kode Etik Juanalistik,” jelasnya.
Diakuinya ada keluhan sejumlah pihak, terhadap oknum yang dinilai tidak mencerminkan sikap jurnalis profesional. Bahkan ada juga yang memanfaatkan profesi ini untuk memeras atau menakuti.
Sejumlah pembicara dari media lain juga diundang serta. Tujuannya agar peserta mendapat pengetahuan dan pengalaman langsung dari para jurnalis.
Momen hadirnya sejumlah pembicara tidak disiakan oleh peserta menggali banyak informasi dan pengetahuan. Seperti Sri Ardilah, tertarik dengan pengalaman jurnalis dalam kegiatan liputan. Dia bersemangat menggali pengalaman dari narasumber tentang bagaimana lika-liku menjadi jurnalis.
Demikian juga dengan Aryani, bersemangat menggali pengalaman narasumber dalam mengungkap fakta. Menyajikan informasi untuk menjawab kehausan informasi publik.
Sofiyan Asy’ari, pada kesempatan itu berbagi pengalaman dan dasar yang harus dimiliki seorang jurnalis. Namun, lebih dari itu jurnalis profesional harus memahami etika.
Untuk mengasah pengalaman peserta, panitia memberi petugasan liputan lapangan. Sebelum turun lapangan, Sofiyan memberikan beberapa tehnik dalam wawancara. (BK.25)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.