Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Warga Dadibou dan Polisi Sempat Saling Kontak Senjata

Kapolres Bima Kabupaten, AKBP Eka Fathurrahman, SH, SIK

Bima, Bimakini.- Bentrok antar Kelompok warga Desa Dadibou dan Desa Risa Kecamatan Woha Kabupaten Bima Rabu (21/2/2017) berlanjut hingga pukul 18.00 WITA. Sebelumnya, kedua kelompok sudah dibubarkan aparat.

Saat kedua kelompok warga kembali ke kampung masing-masing. Tiba-tiba warga Dadibou hendak menyerang kembali. Aparat yang masih di sawah, berusaha menghalau, namun justru diserang, sehingga sempat kontak senjata.

Sahrul, seorang pengojek mengaku saat melintas, melihat warga yang menyerang ke arah polisi. Akibat diserang, polisi pun berhamburan. “Polisi diserang menggunakan senpi diduga oleh warga Dadibou, polisi terlihat berhamburan balik arah memasuki perkampungan,” ujarnya.

Saat itu, kata dia, sedang azan magrib, namun karena ada suara tembakan, sehingga berhenti. Warga lainnya berhamburan keluar rumah saat mendenga ada tembakan.

Warga Desa Risa, Dahlan, membenarkan terdengarnya kontak senjata saat magrib. Kapolres Bima Kabupaten, AKBP M Eka Fathurrahman, SIK, memimpin pasukan untuk menghalau warga yang diduga dari Desa  Dadibou.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kapolres juga melarang warga Desa Risa untuk memasuki area persawahan, menyusul adanya tembakan. “Antara warga yang diduga Dari Desa Dadibou saling tembak dengan polisi di wilayah Desa Risa,” katanya.

Sementara Kapolres Bima Kabupaten, AKBP M. Eka Fathurrahman, SIK juga membenarkan terjadinya kontak senjata antara anggota dan warga Desa Dadibou yang hendak memasuki wilayah Desa Risa. Mereka menyerang anggota yang melarang mereka, beruntung tidak ada yang terkena peluru.

Baca Juga: Satu Warga Risa Terluka, Dua Peleton Disiagakan

Baca Juga: Risa-Dadibou Bentrok, Puluhan Panah Disita

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Saya juga sempat membalas dengan tembakan, karena tembakan dari pihak sebelah makin menjadi dan mendekat,” Jelas Eka, Kamis (22/2/2017).

Katanya, untuk mengantisipasi penyerangan lanjutan, pihaknya membangun tenda pengamanan di tengah persawahan. “Setekah berhasil memukul mundur warga Dadibou, kami langsung memasang tenda dan berjaga di perbatasan area persawahan kedua desa,” pungkasnya. (BK34)

Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Jajaran Koramil Woha bertindak tegas menyikapi mulai maraknya konflik antarkelompok warga akhir-akhir ini. Hal itu menghindari terjadi bentrok hingga ada korban luka....

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Usai dibubarkan bentrok dengan pemuda Desa Penapali, kelompok asal Desa Dadibou terlibat provokasi kontak Senjata Api (Senpi) rakitan dengan warga Desa Risa...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kelompok warga Desa Risa dan Dadibou, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima kembali terlibat bentrok, Senin (22/1). Mereka  menggunakan Senjata Api (Senpi) rakitan dan...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Dua pucuk senjata api (senpi) rakitan diserahkan warga Dadibou, Kecamatan Woha, Senin (8/1). Penyerahan dua pucuk senjata itu sebagai tindaklanjut imbauan aparat...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Bentrok warga Desa Risa dan Dadibou, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, belum juga selesai. Upaya provokasi oleh oknum warga masih terus terjadi. Kenyataan...