Bima, Bimakini.- Penolakan pelantikan Sakura menggantikan Samsul sebagai anggota DPRD Kabupaten Bima, Selasa (25/4/2017) tidak hanya diwarnai pecahnya kaca. Namun, juga terlihat bentrokan antara pendemo dan aparat keamanan.
Aparat juga sempat mengeluarkan tembakan peringatan.
Seorang pendemo yang diduga memukul aparat berpakaian preman dihajar. Tidak hanya menerima pukulan dan tendangan dari aparat lainnya, juga digelandang ke Polres Bima Kota.
Kericuhan sempat berhenti ketika terdengar suara azan Zuhur. Namun, setelah itu semuanya digelandang ke Mako Brimob Bima menggunakan kendaraan.
Pengamanan sendiri dipimpin oleh Kapolres Bima Kabupaten, AKBP M Eka Fathurrahman, SIK. Bertambahnya jumlah aparat keamanan membuat pendemo tidak bisa berkutik.
Apalagi setelah itu diarahkan naik ke kendaraan. Massa pun tidak melakukan perlawanan, apalagi Kapolres menegaskan akan menindak semuanya, karena dianggap menyampaikan aspirasi dengan melawan hukum.
“Kalian berbuat, maka harus siap bertanggungjawab. Semua akan diproses hukum. Silahkan beri keterangan,” tegasnya kepada pendemo.
Baca Juga: Pelantikan PAW Sakura Diwarnai Kericuhan
Baca Juga: Sakura Resmi jadi Anggota DPRD Kabupaten Bima
Eka mengaku tidak ingin membiarkan terjadinya pelanggaran hukum. Apalagi sebelumnya sudah meminta agar menunggu mediasi yang dilakukannya bersama Ketua DPRD Kabupaten Bima dan Sekwan. Namun, muncul kericuhan yang menyebabkan kaca pecah.
“Orang Bima harus bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujarnya.
Kapolres mengaku siap bertanggungjawab atas tindakannya memeroses semua pendemo. (BK25/38)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.