Bima, Bimakini.- Seorang pemimpin adalah panutan bagi masyarakat. Jika pemimpin baik dan amanah, maka masyarakat akan sejahtera dan maju.
Hal itu disampaikan Ustadz Muhdar H Yahya saat menjadi Khotib pada pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1438 Hijriah di lapangan Paruga Na’e Bolo, Minggu (25/6/2017) lalu.
“Kalau ingin memajukan dan menyejahterahkan rakyat, maka pemimpin jangan pilih kasih dan lalim,” ingatnya.
Dia juga menyinggung program Bima RAMAH. Terutama aspek religius. “Bagaiamana mungkin bisa mewujudkan Bima yang Religius, jika isentif guru ngaji, imam atau marbot saat ini hanya berkisar sekitar 50 hingga 75 ribu rupiah per bulan,” sebutnya.
Hal miris juga terlihat dari perhelatan MTQ, terutama mengenai hadiah. Bahkan secara nominal, nilainya lebih rendah dari hadiah lomba dangdutan atau lomba lainnya.
“Bahkan, untuk pelaksanaan dan hadiah pada pelaksanaan MTQ dan STQ, sebagiannya masih merupakan hasil swadaya dari masyarakat seperti pada setiap pelaksanaan MTQ tingkat desa dan kecamatan,” ungkapnya.
Mestinya, kata dia, ada keselarasan program religus, dengan kesejahteraan guru ngaji, imam, dan Marbot. (BK29)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.