Mataram, Bimakini.- Dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Jum’at sore (07/07/2017), Gubernur NTB Dr. TGH M. Zainul Majdi mengunjungi Pondok Pesantren Ukhuwah Islamiah Taliwang didampingi Bupati KSB, Dr.H Musyafirin bersama seluruh Jajarannya. Pada Saat itu Gubernur yang akrab disapa TGB, disambut pimpinan dan ratusan santri. TGB mengajak segenap jajaran Pondok Pesantren dan masyarakat KSB untuk senantiasa menjaga persatuan dan merawat keberagaman.
Keberagaman dan perbedaan yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia, menurutnya merupakan modal berharga untuk membangun kekuatan. “Segala kekurangan yang dimiliki anak bangsa inipun tidak boleh dijadikan bahan perselisihan. Justru yang diperlukan adalah saling melengkapi satu sama lain,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa di balik perbedaan dan keberagaman tersebut sesungguhnya terdapat rahasia kekuatan kita sebagai umat dan bangsa. Cara terbaik untuk menjaga dan merawat kekuatan itu, kata TGB adalah dengan jalan menumbuhkan semangat persaudaraan sesama muslim dan membangun silaturrahmi.
Untuk itu, Gubernur yang juga ahli tafsir Al-qur’an ini mengajak para jama’ah yang hadir untuk saling menghargai perbedaan. “Tidak boleh ada yang merasa lebih baik dari dari yang lain karena kita semua anak bangsa, hakekatnya bersaudara. Tidak bolehlah satu atau dua perbedaan itu merusak hubungan kasih sayang diantara sesama kita,” tuturnya.
TGB merasa terkesan dengan konsep pendidikan yang diterapkan di Pondok pesantren tersebut, karena mengembangkan kurikulum yang berbasis sistem akselerasi. Terlebih, pesantren ini memang dikhususkan untuk mencetak kader yang mengabdikan dirinya untuk kepentingan Diin (Agama Islam).
Saat yang sama, TGB menguji hafalan dua orang santri tahfiz Al-Qur’an. Setelah menyimak hafalan kedua santri tersebut, TGB pun menyatakan mereka lulus dan memberikan hadiah guna memotivasi semangat belajar para santri. Selain itu, atas nama Pemerintah Provinsi NTB, Gubernur memberikan bantuan dana kepada pesantren tersebut, senilai 25 juta rupiah
Sebelumnya, di tempat yang sama Bupati KSB menegaskan bahwa pertemuan dengan jajaran pemerintah KSB sengaja dilaksanakan di pondok pesantren dengan cara sederhana.
Dia juga melaporkan kondisi keamanan dan dinamika kehidupan masyarakat KSB sampai saat ini berlangsung kondusif. Hal ini berkat adanya saling pengertian antara satu sama lain meski hidup dalam keberagaman. “Perbedaan ini adalah wadah pemersatu, bukan penghalang untuk kita bersama membangun daerah,” tegasnya.
Pada saat itu, Pemda KSB juga menyerahkan bantuan dana kepada ponpes tersebut sebesar Rp. 250 juta. (BK37)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.