Bima, Bimakini.- Pascaidul Fitri, Polda NTB mencatat lima kasus penganiayaan berat. Satu kasus di Kota Bima, dua kasus di Dompu dan tiga kasus di Kabupaten Bima.
Hal itu disampaikan Kapolda NTB, Brigjen Ferly beberapa hari lalu.
Diantara kasus itu, penikaman di Langgudu, pembunuhan di Donggo, tewasnya tahanan di Polres Dompu.
“Selama 4 bulan 12 hari saya menjadi Kapolda NTB, sudah lima orang meninggal karena kekerasan, semuanya saya datangi satu persatu,” kata dia.
Hal menggembirakan, kata Kapolda tidak ada upaya balas dendam yang membias ke konflik sosial. Semua menyerahkan penanganan hukummya kepada aparat kepolisian.
Diakuinya tantangan selama ini, masyarakat biasa membawa senjata tajam. Apalagi kalau terlibat keributan langsung menggunakan senjata tajam untuk membacok.
“Perilaku membawa senjata tajam yang bukan tempatnya menjadi memicu terjadinya penganiayaan berat belakangan ini,” ujarnya di Woha.
Masyarakat, kata dia, memang harus patuh hukum. Tidak ada lagi penganiayaan dengan senjata tajam. “Untuk apa menyerang orang sesungguhnya yang rugi adalah kita semua,” pesannya.
Apalagi, kata dia, jika korban memiliki tanggungan anak istri, maka telah membuatnya menjadi yatim. Tidak itu saja, hilangnya tulang punggung ekonomi keluarga.
“Mari bekerja sama untuk menjaga keamanan agae Kabupaten Bima lebih aman dan nyaman demi dou dana Mbojo yang dicintai bersama,” ujarnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.